Nakita.id - Mengalami keluarnya gumpalan darah keguguran 5 minggu? Tenang Moms jangan panik dulu!
Pendarahan saat hamil memang jadi hal yang paling mengkhawatirkan karena dikhawatirkan terjadi keguguran.
Meski sudah menjaga pola hidup dan gaya hidup, masih banyak ibu hamil yang mengalami pendarahan bahkan pada trimester pertama kehamilan.
Tapi Moms tak perlu khawatir.
Pendarahan selama kehamilan ternyata merupakan hal yang biasa terjadi, terlebih saat trimester pertama.
Namun memang ada beberapa pendarahan yang jadi tanda serius dan harus segera pergi ke dokter atau bidan terdekat.
Sekitar 20 persen ibu hamil mengalami pendarahan mulai dari minggu pertama kehamilan hingga 12 minggu kehamilan.
Ada beberapa penyebab pendarahan saat hamil trimester pertama, di antaranya.
Pendarahan implantasi. Bukan gumpalan darah keguguran 5 minggu, tetapi saat Moms mengalami bercak mulai 6 hingga 15 minggu kehamilan, artinya tanda bila sel telur sudah dibuahi.
Melansir dari WebMD, sel telur sedang dalam proses menanamkan diri ke lapiran rahim sehingga keluar bercak darah yang kerap kali dikhawatirkan sebagai pendarahan ringan.
Biasanya, kondisi keluarnya bercak tidak akan lama.
Hanya berlangsung beberapa jam sampai kurang dari satu minggu, dan kondisi akan semakin pulih.
Keguguran. Keguguran memang sering terjadi selama usia kehamilan memasuki 12 minggu pertama.
Baca Juga: Tanpa Kuret Sampai Konsumsi Obat Keguguran Pada Manusia, Begini Cara Merawat Diri Moms
Meski jadi kekawatiran, namun tak semua pendarahan jadi gejala keguguran di trimester pertama lho Moms.
Faktanya, jika detak jantung janin terlihat dan bisa dipantau melalui USG, maka 90 persen kemungkinan ibu hamil tersebut tetap sehat dan tidak mengalami keguguran.
Gejala keguguran biasanya terjadi ditandai dengan kram kuat di perut bagian bawah sampai melewati vagina.
Kehamilan ektopik. Beda dengan gumpalan darah keguguran 5 minggu, kehamilan ektopik yakni embrio dibuahi dan ditanamkan di luar rahim, biasanya di tuba falopi.
Jika embrio terus tumbuh, bisa jadi tuba falopi akan pecah dan mengancam keselamatan sang ibu.
Meskipun potensinya bahaya, namun kehamilan ektopik kemungkinan hanya terjadi 2 persen.
Kehamilan mola. Kondisi langka ini merupakan kondisi di mana jaringan abnormal tumbuh di dalam rahim, bukan pada bayi.
Jaringan tersebut bersifat kanker dan dapat menyebar serta membahayakan kondisi organ tubuh lain.
Nah, jika Moms mengeluarkan tanda bercak atau pendarahan pada trimester pertama, tak perlu panik karena bisa saja Moms hanya mengalami perubahan serviks karena aliran darah, atau infeksi pada organ intim, baik serviks, vagina, atau infeksi menular seksual lain.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR