Nakita.id - Baru-baru ini Citra Kirana mengumumkan bahwa putra pertamanya baru saja disunat.
Padahal usia anak Citra, Athar belum genap 1 tahun.
Athar diketahui lahir pada 28 Agustus 2020, artinya ia baru berusia 5 bulan.
Tetapi dalam unggahan Instagramnya, Citra membagikan bahwa Athar baru saja disunat.
Dan baru-baru ini sukses melakukan pelepasan klamp sunatnya.
Sementara umumnya Moms dan Dads menentukan usia Si Kecil untuk sunat sesuai keinginan mereka.
Ada yang ketika baru saja masuk sekolah dasar atau waktu-waktu lainnya.
Tapi sebenarnya apakah boleh menyunat anak ketika masih bayi?
Lalu sebenarnya kapan usia yang tepat untuk Si Kecil disunat?
Tahu tidak Moms bahwa keputusan Citra Kirana untuk menyunat anaknya saat masih bayi bisa dikatakan menjadi pilihan yang tepat loh.
Pasalnya seorang dokter dari RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady menyebutkan bahwa usia terbaik untuk anak laki-laki sunat yaitu tidak lama setelah proses kelahiran.
dr. Dien menjawab bahwa sunat yang dilakukan lebih cepat akan lebih baik buat Si Kecil.
Kenapa lebih cepat lebih baik dan tidak menunggu kesiapan dari Si Kecil?
dr. Dien menjelaskan bahwa ketika masih bayi, Si Kecil belum memiliki rasa takut.
Dengan begitu akan lebih mudah untuk Moms dan Dads dalam mengendalikannya dan juga menghindari terjadinya trauma.
Baca Juga: Anak Perempuan Disunat Agar Tak Jadi Genit, Mitos atau Fakta? Ini Penjelasan Ahli
Tak hanya itu, di usia bayi pertumbuhan dan regenerasi sel juga paling cepat terjadi.
Alhasil pemulihan usai sunat ketika masih bayi akan lebih cepat dibandingkan setelah bertambahnya usia.
Meski begitu, bagi Moms yang Si Kecil sudah terlanjur masuk usia sekolah bukan berarti tidak baik dalam menjalani proses sunat.
Dan yang terpenting yaitu sunat bukanlah sekadar tradisi suatu agama atau budaya, tetapi juga ada kepentingan kesehatan.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Sering Ditanya Soal Sunat, Gus Miftah Bongkar Hal Ini
dr. Dien menjelaskan bahwa sunat juga memiliki manfaat dalam segi medis.
Melalui sunat, Si Kecil bisa mencegah terjadinya penyakit di penis seperti fimosis atau nyeri pada bagian kepala penis.
Kalau sudah terlanjur terjadi dan tidak kunjung disunat, bisa menyebabkan radang pada kepala penis yang disebut dengan balantis.
Selain itu, sunat juga bisa menghindari terjadinya infeksi saluran kemih.
Baca Juga: Kenali Gejala Fimosis Sejak Dini, Salah Satunya Anak Sulit Kencing dan Nyeri
Risiko terkena kanker penis juga bisa dikurangi bagi anak laki-laki yang sudah melakukan sunat.
Kanker penis tersebut bisa dihindari karena kebersihan ujung penis akan lebih terjaga usai disunat.
Nantinya setelah Si Kecil tumbuh dewasa dan memiliki pasangan, dr. Dien mengungkapkan bahwa sunat bisa menurunkan risiko kanker serviks.
Hal itu karena penis yang sudah disunat akan lebih mudah dibersihkan sehinga kesehatan akan lebih terjamin.
Baca Juga: Ini Alasan dr. Reisa Broto Sunat Anaknya Saat Masih Berusia 1 Bulan
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Rachel Anastasia Agustina |
KOMENTAR