"Meskipun memang ada demam. Pikirkan ada kemungkinan lebih berat, seperti di antaranya infeksi di sistem saluran saraf pusatnya," ucap dokter Ellen.
Namun kalau bayi ada diare, muntah berulang, tidak mau minum dan makan, itu bukan kejang demam melainkan kejang karena kekurangan cairan.
Risiko kejang demam tidak mendapat penanganan yang tepat
Dokter Ellen mengatakan kalau benar kejang pada bayi usia 6 bulan sampai 5 tahun karena demam, sebenarnya kejang demam tidak berbahaya.
Baca Juga: Waspada Demam Tinggi pada Si Kecil, Berisiko Alami Kerusakan Otak
"Kalau kejangnya antara usia 6 bulan – 5 tahun, dan kita yakin penyebab kejangnya karena demam jadi bukan karena infeksi di kepala, bukan kekurangan cairan, atau kekurangan oksigen, murni demam, sebenarnya kejang demam itu tidak berbahaya," jelas dokter Ellen.
Tidak mengakibatkan gejala sisa yang berbahaya pada anak, dia memiliki kemampuan tumbuh kembang sama seperti anak-anak lain, sambung dokter Ellen.
"Tetapi jika kejangnya karena penyebab lain karena sebab yang lain misalnya karena infeksi di otaknya sangat berat, setelah kejang tidak sadar bahkan mengalami koma, maka hal tersebut bisa menimbulkan gejala sisa.
Baca Juga: Berita Kesehatan Akurat: Kejang Demam Beda Dengan Epilepsi, Ini Obatnya!
Tergantung gejala sisanya apa, misalnya perkembangan jadi terlambat, bicara terlambat dibanding anak seumurnya, atau tidak bisa melakukan kegiatan yang sama seperti anak seusia dia, itu gejala sisa yang mungkin bisa terjadi jika kejang tidak diatasi dengan tepat," tutup dokter Ellen.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR