Nakita.id - Jika buah hati Moms dan Dads yang masih bayi baru lahir mengalami kejang demam patut curiga.
Dalam liputan khusus Nakita.id sebelumnya, karena kejang demam umumnya terjadi pada bayi usia 6 bulan sampai 5 tahun.
Namun kalau pada bayi baru lahir mengalami kejang demam hal yang harus kita pikirkan berarti bukan demam biasa; kemungkinan infeksi.
Hal yang paling dikhawatirkan terjadi infeksi di otak atau di kepala susunan saraf pusat jadi bukan sekedar demam yang memicu terjadinya demam.
Penyebab kejang demam
Lantas, apa penyebab kejang demam pada bayi? dr. Ellen Wijaya, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah menjelaskan hal ini.
Dokter Ellen mengatakan sebelum kita mengatakan bayi terkena kejang demam, Moms dan Dads harus memastikan penyebab kejangnya memang karena demam.
Baca Juga: Kejang Demam Pada Anak : Belum Ada Pengobatan yang Aman dan Efektif
"Namun kita boleh sebut kejang-demam kita harus memastikan dulu nih bahwa penyebab kejangnya memang demam," kata dokter Ellen.
Jika sudah memastikan memang benar kejang pada bayi karena demam, dokter Ellen mengatakan pastikan juga bayi dalam kondisi sadar setelah kejang.
"Kalau bayi 6 bulan atau 1 tahun dia masih alert sama orangtuanya, bisa senyum kembali, sadar penuh setelah kejang, dan memang disertai demam, itu bisa kita simpulkan kejang-demam," jelas dokter Ellen.
Baca Juga: Kejang Demam Pada Anak : Kejang Demam Dapat Sebabkan Epilepsi?
Tetapi kalau bayi setelah kejang langsung tidur kemudian tidak sadar penuh maka Moms dan Dads perlu waspada.
"Tapi kalau bayinya setelah kejang langsung tidur, kemudian tidak sadar penuh, bahkan dibangunkan sulit, maka kita tidak bisa mengatakan kejang demam," pungkasnya.
Dokter Ellen mengatakan meskipun memang ada demam, pikirkan ada kemungkinan lebih berat.
Baca Juga: Kejang Demam Pada Anak : Gangguan ini Sering Menyerang Anak 3 Bulan Hingga 5 Tahun
"Meskipun memang ada demam. Pikirkan ada kemungkinan lebih berat, seperti di antaranya infeksi di sistem saluran saraf pusatnya," ucap dokter Ellen.
Namun kalau bayi ada diare, muntah berulang, tidak mau minum dan makan, itu bukan kejang demam melainkan kejang karena kekurangan cairan.
Risiko kejang demam tidak mendapat penanganan yang tepat
Dokter Ellen mengatakan kalau benar kejang pada bayi usia 6 bulan sampai 5 tahun karena demam, sebenarnya kejang demam tidak berbahaya.
Baca Juga: Waspada Demam Tinggi pada Si Kecil, Berisiko Alami Kerusakan Otak
"Kalau kejangnya antara usia 6 bulan – 5 tahun, dan kita yakin penyebab kejangnya karena demam jadi bukan karena infeksi di kepala, bukan kekurangan cairan, atau kekurangan oksigen, murni demam, sebenarnya kejang demam itu tidak berbahaya," jelas dokter Ellen.
Tidak mengakibatkan gejala sisa yang berbahaya pada anak, dia memiliki kemampuan tumbuh kembang sama seperti anak-anak lain, sambung dokter Ellen.
"Tetapi jika kejangnya karena penyebab lain karena sebab yang lain misalnya karena infeksi di otaknya sangat berat, setelah kejang tidak sadar bahkan mengalami koma, maka hal tersebut bisa menimbulkan gejala sisa.
Baca Juga: Berita Kesehatan Akurat: Kejang Demam Beda Dengan Epilepsi, Ini Obatnya!
Tergantung gejala sisanya apa, misalnya perkembangan jadi terlambat, bicara terlambat dibanding anak seumurnya, atau tidak bisa melakukan kegiatan yang sama seperti anak seusia dia, itu gejala sisa yang mungkin bisa terjadi jika kejang tidak diatasi dengan tepat," tutup dokter Ellen.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR