Nakita.id - Masalah kesehatan yang sering dialami oleh bayi dan berbahaya salah satunya adalah Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
Oleh karena itu, Moms dan Dads yang baru memiliki bayi ada baiknya mengetahui masalah kesehatan yang satu ini.
SIDS merupakan satu penyebab kematian bayi yang sampai saat ini tidak diketahui penyebabnya.
Saat diwawancarai Nakita.id pada Jumat (22/1/2021), dr. Imelda Pingkan M, Sp.A, Dokter Anak yang berpraktik di Columbia Asia Hospital Pulomas mengatakan menurut American Pediatric Society, SIDS berkaitan dengan kejadian sleep relate infant death pada 2005.
Setelah itu, pada tahun 2016 American Academy of Pediatric memperluas rekomendasinya tentang lingkungan tidur yang aman bagi bayi.
"Rekomendasi American Academy of Pediatric ini ditujukan untuk orangtua, pengawas bayi, dan petugas kesehatan yang bertujuan mengurangi kejadiannya SIDS dan kejadian yang tidak diinginkan lainnya," ucap dokter Pingkan.
Baca Juga: Penasaran dengan Posisi Tidur Bayi 0-3 Bulan? Yuk Cari Tahu dan Ketahui Mana yang Aman
Dokter Pingkan mengatakan kita tahu sebagian besar waktu bayi dihabiskan untuk tidur sehingga sangat penting bagi orangtua untuk mengetahui pengaturan tidur bagi bayi.
"Kita tahu sebagian besar waktu bayi dihabiskan untuk tidur sehingga sangat penting bagi orangtua untuk mengetahui pengaturan tidur bagi bayi," ucap dokter Pingkan.
Lalu umumnya, bayi belum dapat mengangkat kepala atau berbalik posisi sampai 6 bulan sehingga posisi tengkurap pada bayi menurut American Academy of Pediatric berkaitan dengan SIDS.
Baca Juga: Sampai Umur Berapa Bayi Tidur Tanpa Bantal? Ketahui Beberapa Faktor Penentunya
"Walaupun berkaitan penyebab pastinya belum diketahui. Jadi kalau kita mendapat kasus SIDS pada bayi itu diperlukan pemeriksaan secara menyeluruh," pungkas dokter Pingkan.
Pemeriksaan secara menyeluruh ini termasuk tempat kejadian, otopsi, dan riwayat-riwayat penyakit.
"Selain SIDS kematian bayi yang berkaitan dengan tidur adalah kejadian terbekap, terperangkap, infeksi, penyakit metabolik, gangguan irama jantung, dan trauma," tambah dokter Pingkan.
Sementara, dr. Reza Abdussalam, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang bepraktik di RSIA Brawijaya Antasari yang dihubungi Nakita.id pada Sabtu (23/1/2021), menjelaskan risiko bayi sehingga terkena SIDS.
Dokter Reza mengatakan bahwa kelahiran bayi prematur salah satu risiko seorang bayi mengalami SIDS.
"Kelahiran bayi prematur kalau bisa nanti konsultasikan dokter kandungannya. Kalau bisa memang melahirkan dalam kondisi cukup bulan, faktor risiko memang bayi kurang bulan," kata dokter Reza.
Baca Juga: Normalkah Bila Si Kecil Berkeringat Saat Menyusu? Simak Penjelasannya
Menghindari SIDS
Dokter Pingkan mengatakan untuk untuk menghindari SIDS ini American Academy of Pediatric membuat kombinasi tidur untuk bayi.
"Sebaiknya bayi diposisikan terlentang setiap kali tidur sampai usia 1 tahun. Tidur menyamping atau tengkurap tidak dianjurkan, posisi telentang tidak meningkatkan risiko tersedak karena bayi memiliki sistem perlindungan jalan napas," jelas dokter Pingkan.
Sedangkan, pada usia lebih 1 tahun bayi sudah boleh tidur dalam posisi tengkurap, sambung dokter Pingkan.
Baca Juga: Sindrom Kematian Mendadak Rentan Terjadi Pada Bayi, Cegah dengan 4 Tips Tidur Ini!
Kemudian, dokter Pingkan mengingatkan saat menidurkan bayi jangan menggunakan alas tidur yang empuk dan lembut, disarankan untuk menggunakan matras yang padat dibungkus sprei.
Dokter Reza juga merekomendasikan bayi kalau bisa tidur di ruangan yang sama dengan orangtua, namun di tempat yang terpisah yaitu di boks.
"Jangan letakkan benda-benda lembut seperti bantal atau boneka di dekat tidurnya bayi," imbuh dokter Reza.
Dokter Pingkan lalu juga merekomendasikan, Moms dan Dads tidak menempel bantalan karena tidak terbukti mencegah trauma pada bayi.
Cara lain mencegah SIDS lainnya adalah perawatan ibu selama kehamilan, menghindari asap rokok dan alkohol selama kehamilan, dan memberikan ASI eksklusif, tutup dokter Pingkan.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR