Nakita.id - Melakukan imunisasi kepada anak merupakan hal penting.
Imunisasi dilakukan untuk mencegah penyakit, kecacatan, dan kematian dari wabah yang dapat dicegah dengan memberikan vaksin tertentu ke dalam tubuh manusia.
Penyakit-penyakit tersebut, yakni tuberkulosis (TBC), hepatitis B, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak, pneumonia, rubella, dan lain-lain.
Sebenarnya, imunisasi tidak hanya diperuntukkan pada bayi saja, tetapi anak balita sampai usia sekolah.
Imunisasi berkontribusi mengurangi angka kejadian berbagai penyakit di dunia, termasuk di Indonesia.
Bahkan, Indonesia telah dinyatakan bebas cacar dan polio berkat program imunisasi nasional.
Karena itu, tak heran bila pemerintah sangat mendorong orangtua untuk membawa anak melakukan imunisasi sesuai jadwal.
Imunisasi dan vaksinasi anak bisa dilakukan di rumah sakit atau pun fasilitas kesehatan dari pemerintah seperti puskesmas dan posyandu.
Berbagai macam imunisasi dan vaksinasi anak yang didapat dari puskesmas dijabarkan langsung oleh Bidan Gian Fitriyani dari Puskesmas Kelurahan Kemanggisan Jakarta Barat saat diwawancarai Nakita.id Selasa, (02/02/21)
"Kalau di puskesmas ini sendiri imunisasi dasar yang diwajibkan oleh pemerintah itu ada imunisasi berusia kurang dari 24 jam baru banget lahir itu Hepatitis B.
Kemudian bayi usia 1 bulan biasanya kita berikan BCG dan polio 1, untuk bayi usia 2 bulan itu DPT 1 dan polio 2, bayi usia 3 bulan DPT 2 dan polio 3, bayi usia 4 bulan DPT 3 – Polio 4 dan IPV (Injection Polio Vaksin)," jelas Bidan Gian.
Tak sampai disana saja, bayi berumur 9 bulan dan 18 bulan bisa mendapatkan jenis imunisasi dan vaksinasi lanjutannya sesuai kewajiban pemerintah.
"Kemudian bayi usia 9 bulan kita berikan MR atau campak rubela, dan imunisasi lanjutannya yaitu di umur 18 bulan DPT dan MR lanjutan untuk Booster," tambahnya.
Cara Mengatasi Anak Usai Vaksin
Usai mendapatkan berbagai jenis imunisasi dan vaksinasi tersebut, beberapa hal ini harus menjadi perhatian khusus para orangtua khususnya para Moms.
Dijelaskan oleh Bidan Gian, salah satunya seperti Moms tidak boleh langsung memberikan air kepada bayi usai divaksinasi polio.
"Setelah kembali ke rumah, kalau anak tersebut ditetes polio ya 15 menit jangan diberikan susu (atau ASI) dulu atau minuman atau air," ujarnya.
Lain halnya lagi jika Si Kecil mendapatkan vaksinasi yang disuntikan di kulit.
Moms harus menanganinya dengan cara dikompres air hangat supaya mencegah Si Kecil rewel usai diimunisasi.
Berbeda lagi dengan cara atasi vaksinasi DPT yang biasanya membuat anak demam dan rewel.
"Kalau misalkan bekas disuntik boleh dikompres dengan air hangat di tempat penyuntikannya. Kalau itu vaksin DPT boleh diberikan paracetamol sesuai dengan berat badan," ujarnya.
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR