Nakita.id - Memulai tahapan pendidikan preschool untuk Si Kecil tentu menjadi kegiatan yang begitu ditunggu-tunggu oleh Moms.
Sama halnya dengan Shandy Aulia yang saat ini tengah bangga dan gembira lantaran putri kecilnya, Claire Herbowo baru saja memulai hari pertamanya di preschool.
"Hari pertama di sekolah (emoji) Kamu terlalu menggemaskan untuk dilewatkan.
Mama yakin kamu akan memiliki banyak teman baru hari ini. Semoga gadis kecil kami, memiliki hari pertama yang luar biasa di sekolah!
Jangan berhenti untuk mempelajari hal-hal baru dan menarik! Papa dan mama sangat mencintaimu" tulis Shandy dalam bahasa inggris.
Diketahui saat ini Claire belum genap berusia 1 tahun, tepatnya ia baru menginjak usia 11 bulan.
Meski begitu, Shandy nampaknya begitu antusias mendaftarkan Si Kecil Claire untuk mendapatkan pendidikan sedini mungkin.
Usai ideal bagi anak memulai preschool memang masih menjadi perdebatan.
Beberapa orangtua beranggapan memulai sekolah di usia yang sangat dini adalah hal baik, namun tak sedikit pula yang berangggapan sebaliknya.
Umumnya, di Indonesia preschool merupakan jenjang pendidikan yang diperuntukan bagi anak balita sebelum melanjutkan ke jenjang Taman Kanak-kanak.
Di beberapa sekolah, preschool dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu level Toddler untuk anak dengan usia 2-3 tahun dan level Nursery untuk anak berusia 3-4 tahun.
Baca Juga: Atasi Drama Penuh Tangis Si Kecil yang Tak Mau Berangkat Sekolah, Begini Cara Mudahnya
Pakar psikolog anak, remaja, dan keluarga, yaitu Roslina Verauli, M.Psi, Psi, pernah mengutarakan pendapatnya mengenai usia tepat untuk memulai preschool.
Hal itu ia sampaikan melalui sebuah unggahan di Instagram, ketika ia menjawab pertanyaan dari salah seorang pengikutnya di kolom komentar.
Menurut Vera, anak-anak mulai membutuhkan berbagai stimulasi sejak ia lahir, bahkan ketika Si Kecil masih berada di dalam kandungan.
"Di usia 2 tahun pertama kehidupannya, anak butuh berbagai stimulasi senso-motor. Selain stimulasi kemampuan berbahasa dan sosial," jelas Vera.
Untuk preschool, bagi Vera, selama pendidikan atau sekolah dapat memberikan stimulasi yang dibutuhkan oleh Si Kecil, maka sah-sah saja untuk dilakukan.
"Terutama ketika orangtua hanya mampu memberikan stimulasi secara terbatas, pendidikan anak usia dini dapat menjadi alternatif," kata Vera menjelaskan.
Sementara itu, melansir The Bump, usia bukanlah satu-satunya patokan untuk mengambil keputusan kapan harus mendaftarkan Si Kecil ke sekolah.
Ada banyak faktor lain yang perlu dipikirkan saat menentukan apakah anak Anda siap untuk mulai prasekolah.
Baca Juga: Anak yang Terlalu Cepat Sekolah Lebih Sering Bosan Belajar?
Hal yang lebih penting ketika memutuskan kapan memulai preschool adalah menentukan "kesiapan" Si Kecil itu sendiri.
Pasalnya, setiap anak berkembang pada kecepatan yang berbeda dan guru tidak dapat menyamaratakan bahwa semua anak siap untuk masuk preschool pada usia tertentu.
Ada beberapa area perkembangan yang perlu Moms perhatikan ketika memutuskan apakah Si Kecil sudah siap, terlepas dari usia prasekolah yang dianggap "biasa" oleh masyarakat.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Instagram,the bump |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR