Nakita.id – Posisi tidur bisa memengaruhi kehamilan dan mengakibatkan keguguran? Ini jawaban dokter.
Ketika sedang hamil, setiap ibu tentu ingin sang jabang bayi bisa lahir dengan sehat dan selamat.
Untuk mewujudkan hal tersebut, berbagai cara pun rela dilakukan oleh seorang ibu hamil.
Mulai dari memerhatikan makanan yang dikonsumsi, membatasi aktivitas, hingga melakukan olahraga.
Baca Juga: Bisakah Keguguran Terjadi di Usia Kehamilan 1 Minggu? Ini Penjelasan Selengkapnya
Selain itu, tak sedikit pula ibu hamil yang sampai memerhatikan posisi ketika tidur.
Pasalnya, posisi tidur tertentu disebut-sebut dapat memengaruhi kehamilan bahkan bisa menyebabkan keguguran.
Lantas, benarkah hal tersebut?
Agar tak simpang siur, Nakita.id pun mewawancarai secara eksklusif dr. Gorga I. V. W. Udjung, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan untuk menjawab hal tersebut.
Berbicara tentang posisi tidur, dr. Gorga mengatakan memang ada posisi yang dianjurkan untuk ibu hamil, yakni miring kiri.
“Posisi tidur yang dianjurkan untuk ibu hamil itu adalah miring ke kiri. Kenapa? Karena untuk membantu aliran darah agar lebih lancar,” ungkap dr. Gorga saat dihubungi Nakita.id secara virtual.
Selain miring ke kiri, posisi lain yang juga disarankan oleh para dokter adalah posisi setengah duduk.
Baca Juga: Mitos atau Fakta Keguguran Bisa Terjadi Tanpa Perdarahan? Simak Penjelasan Langsung dari Dokter
Bukan tanpa alasan, sebab posisi setengah duduk bisa menghindarkan ibu hamil dari rasa tidak nyaman dan begah akibat asam lambung yang naik.
“Dan, kalau masih trimester pertama, dokter juga biasanya akan menganjurkan posisi setengah duduk. Kenapa? Karena ketika hamil itu kan hormon progesteron akan meningkat, gerakan usus juga akan lebih lambat," jelas dr. Gorga.
"Nah, kadang-kadang, kalau tidurnya terlentang, asam lambung akan naik. Jadi enggak nyaman dan begah rasanya. Jadi, kita anjurkan selain miring kiri, kalau ada rasa tidak nyaman di perut atau begah karena asam lambung, ibu hamil juga dianjurkan untuk berbaring setengah duduk. Jadi, kepala lebih tinggi,” sambung dokter yang berpraktik di RSU Bunda Jakarta ini.
Sementara itu, untuk posisi tidur yang tidak dianjurkan adalah telungkup.
Pasalnya, posisi tersebut bisa membuat rahim tertekan apalagi jika kehamilan sudah semakin besar.
“Posisi yang tidak dianjurkan pastinya adalah telungkup, karena rahim akan tertekan. Apalagi, kalau sudah semakin besar kehamilannya, pasti akan tidak nyaman tidur dengan posisi tersebut,” kata dr. Gorga dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Kamis (18/2/2021).
Meski begitu, menurut dr. Gorga, posisi tidur sebenarnya tidak terlalu memengaruhi kehamilan apalagi mengakibatkan keguguran.
Hanya saja, posisi tidur yang tepat memang dapat membantu mengurangi keluhan-keluhan yang kerap dialami oleh ibu hamil.
“Posisi tidur sebenarnya tidak terlalu berpengaruh banget, ya. Tapi, dengan memerhatikan posisi tidur yang tepat seperti apa, diharapkan aliran darah ke bayi juga lebih baik, mengurangi keluhan yang dirasakan, seperti begah atau asam lambung yang meningkat,” pungkas dr. Gorga I. V. W. Udjung, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, RSU Bunda Jakarta.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR