"Ketika seseorang mengalami pengentalan darah yang tak diantisipasi, bisa disusul dengan penggumpalan darah yang membentuk trombus dan atau emboli," jelasnya.
Pada penyitas Covid-19, kondisi d-dimer ini yang membuat gejala penyakitnya semakin parah.
Melansir Medical News Today, meskipun belum diketahui secara pasti bagaimana virus SARS-CoV-2 menyebabkan kematian.
Laporan klinis menunjukkan bahwa orang dengan Covid-19 parah mengembangkan pnemonia, sindrom gangguan pernapasan akut dan kegagalan banyak organ.
Sedangkan kondisi gejala Covid-19 yang parah dipengaruhi oleh usia serta penyakit bawaan dari penyitas.
Dalam kasus yang parah, kondisi ini dapat menyebabkan peradangan di paru-paru dan sesak napas.
"Dari analisis semua data medis, laboratorium, dan pencitraan yang tersedia saat ini tentang Covid-19, menjadi jelas bahwa gejala dan tes diagnostik tidak dapat dijelaskan hanya dengan gangguan ventilasi paru," ujar Profesor Edwin van Beek dari Queens Medical Research Institute di Universitas Edinburgh di Inggris.
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR