Nakita.id - Diet ala Tya Ariestya sudah cukup banyak yang mengikuti.
Pasalnya dengan harga yang cukup murah, Tya berhasil menurunkan berat badan secara drastis.
Ditambah diet ala Tya ini bukanlah coba-coba melainkan sesuai anjuran dokter gizi pribadinya.
Ingin mengajak banyak orang untuk diet bersama, Tya pun membuat konten youtube yang berkaitan dengan dietnya.
Tya memberikan informasi seputar makanan, minuman, dan olahraga yang dilakukan selama menjalani diet.
Bahkan Tya juga membuat buku yang menuliskan perjalanan dietnya.
Tetapi di tengah sudah terlanjur banyak yang mengikuti, diet ala Tya justru menuai kritikan pedas.
Sebuah akun edukasi gizi @gizipedia_id juga membahas diet ala Tya dalam thread.
Dan dalam thread tersebut dibongkarlah bahwa ternyata ada banyak kesalahpahaman soal gizi yang harus diluruskan.
Rupanya ada 5 hal dalam buku tersebut yang harus diluruskan karena dianggap ada kesalahpahaman.
1. Sayuran dianggap menghambat penurunan berat badan
Tya memanglah tidak mengonsumsi sayur selama dietnya.
Hal itu pernah diutarakan dalam youtubenya bahwa sayur disebut-sebut bisa menghambat penurunan berat badan.
Rupanya akun @gizipedia_id ini juga mendapatkan banyak pertanyaan perihal kebenaran hal itu.
Beberapa poin yang disoroti adalah bagaimana buku tersebut menulis bahwa makanan berserat seperti sayur bisa mengganggu bakteri baik dalam tubuh dan bakteri baik yang terganggu tidak menyerap nutrisi penting dari lambung dan usus.
Kemudian, makanan berserat disebut menyebabkan perut kembung dan diare pada beberapa orang.
Menurut @gizipedia_id, buku tersebut juga menyebut sayur mentah dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
2. Boleh bebas makan garam
Dalam diet ala Tya Ariestya diperbolehkan mengonsumsi bumbu-bumbu masakan dalam pembuatan menu makanan.
Asalkan tidak mengonsumsi tepung, santan, minyak, dan gula.
Dan @gizipedia_id pun menyoroti dalam buku tersebut disebutkan bahwa ayam fillet tanpa kulit boleh dikonsumsi dengan bumbu apapun termasuk bebasnya untuk takaran garam.
Baca Juga: Ternyata Ada Buah dan Sayur yang Tidak Dianjurkan Selama Diet oleh Dokter Gizi, Simak Penjelasannya
Padahal, Kementerian Kesehatan RI sudah mengeluarkan pedoman konsumsi gula, garam dan lemak, di mana konsumsi garam harian hanya boleh satu sendok teh atau setara 2.000 miligram natrium.
3. Menu diet murah
Tya Arietya menyebutkan bahwa dietnya tergolong murah sehingga bisa diikuti oleh siapa saja.
Bahkan Tya pun menuliskan kisaran harga untuk satu kali makan dalam bukunya tersebut.
Dan @gizipedia_id pun menyoroti angka tersebut yang menyebutkan cukup Rp4.350 saja.
Angka tersebut dianggap tidak realistis jika disesuaikan dengan perencanaan makan yang tercantum, yaitu termasuk menyertakan multivitamin, omega 3 dan biskuit diet, termasuk konsultasi dokter.
4. Diet rendah kalori
Salah satu menu makanan yang disoroti adalah menu yang dirancang pada 19 Oktober 2020, di mana asupan kalori hariannya kurang dari 500 kalori.
Di sisi lain, Very Low Calorie Diet (VLCD) atau pola diet yang sangat rendah kalori tersebut dinilai tidak baik untuk kesehatan jika dilakukan dalam jangka panjang.
5. Bisa kurus tanpa sayur
Selain melalui buku, Tya juga menyampaikan lewat video di kanal YouTube-nya tentang keberhasilan menurunkan berat badan tanpa sayur.
@gizipedia_id menganggap apa yang disampaikan lewat buku dan video YouTube tersebut seperti menyamaratakan proses diet untuk semua orang.
Padahal, metabolisme tubuh orang berbeda-beda, sehingga pola diet yang sukses untuk seseorang belum tentu cocok untuk orang lainnya.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR