Nakita.id - Jangan pernah merasa tabu untuk membicarakan masalah penyimpangan seksual yang terjadi di lingkungan.
Pasalnya zaman sekarang penyimpangan seksual sudah sangat dekat dengan anak-anak.
Dengan begitu mudah bagi anak untuk menemukan orang-orang di lingkungannya mengalami penyimpangan seksual.
Bagiamana penyimpangan seksual itu?
Penyimpangan seksual sendiri biasa dikenal dengan homoseksual atau LGBT yaitu Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender.
Nah, pembahasan terkait hal itu perlu dibicarakan kepada anak agar paham ketika harus bertemu dengan orang-orang di lingkungannya.
Seorang psikolog Anindya Dewi Paramita, M. Psi., Psikolog dalam wawancaranya bersama Nakita.id menjelaskan bagaimana orangtua bisa memulai untuk bicarakan penyimpangan seksual.
Pembahasan penyimpangan seksual ini menurut Mita memang harus dibicarakan karena benar terjadi di kehidupan nyata.
"Kalau ini ada tapi pembicaraannya gak ada maka nanti berarti kita akan biarkan anak kita memproses ini sendirian, memproses bagaimana sih fenomena atau situasi homoseksual ini di laur sana," jelas Mita.
Untuk membicarakan penyimpangan seksual ini juga tidak bisa di sembarang umur untuk anak memahaminya.
Baca Juga: Pahami Perkembangan Seksual Anak Berdasarkan Usianya Agar Tidak Kaget, Perhatikan Hal Ini
Anindya Dewi Paramita atau yang akrab dipanggil Mita menyebutkan bahwa pembahasan penyimpangan seksual ini bisa dimulai saat anak duduk di bangku SMP atau SMA.
"Jadinya bisa tau juga pandangan anak bagaimana sih, apa yang bisa berkembang di dunianya dia sejauh man, dunianya dia melihat hal ini," jelas psikolog yang praktik di SAUH tersebut.
Dengan mengetahui pandangan anak akan penyimpangan seksual akan memudahkan Moms untuk mulai masuk membahasnya.
Setelah mengetahui pandangannya terhadap penyimpangan seksual ini, Mita memberi tahu bahwa ada 2 pembekalan yang harus diberikan kepada anak.
1. Kesehatan reproduksi
Untuk kesehatan reproduksi artinya Moms menjelaskan perihal organ-organ reproduksinya.
Moms bisa jelaskan bagaimana struktur organ reproduksi Si Kecil.
Selain itu, bahas pula seputar bagaiaman menjaga kebersihan dan kesehahatan organ reproduksinya.
2. Kesehatan seksual
Setelah itu, mulailah bahas seputar kesehatan seksual dengan anak.
Nantinya Moms juga akan membahas seputar interaksi seksual yang sehat seperti apa dan bagaimana.
"Kalau misalnya kehidupan seksualnya dibiarkan bebas dibiarkan dia terpapar kehidupan seksual yang bermacam-macam, kemudian dia berganti-ganti, kemudian dia akan punya risiko kehamilan yang tidak diinginkan,"
"Kalau kehamilan yang tidak diinginkan akan bagaiaman akan ada risiko juga tertular infeksi penyakit menular seksual atau ada juga risiko terpaparnya sama yang lebih besar lagi HIV dan AIDS dan seterusnya," jelas Mita.
Melalui pembahasan seperti itu, Moms bisa lebih dalam untuk membahas perihal dorongan seksual dan penyimpangannya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR