Akibat masalah kesehatan reproduksi tersebut justru berakibat fatal meningkatkan kematian kaum ibu.
Ada banyak penyebab yang membuat tingkat kematian ibu semakin meninggi.
"Penyebabnya bisa dari kualitas pelayaan kesehatan, selain itu posisi perempuan yang masih ditempatkan tidak sejajar dengan kaum laki-laki," ungkap dr. Melania dalam acara yang diselenggarakan oleh DKT Indonesia yang bekerja sama dengan Andalan yang mengusung tema 'Perempuan Sadar Pilihan', Senin (08/02/2021).
Di Indonesia sendiri berdasarkan data di tahun 2019-2020 yang disampaikan oleh dr. Eni Gustina, MPH selaku Deputi KB KR BKKBN, ada sekitar 4.100-4.400 angka kematian ibu.
Sedangkan untuk kematian bayi juga meningkat yang tadinya hanya sekitar 22.000 kini mencapai 44.000.
Angka kematian ibu dan bayi tersebut bisa terjadi karena wanita yang sering kali tidak berani mengambil keputusan atas reproduksinya.
Selain itu, angka kematian ibu dan bayi bisa meningkat karena meningkatnya angka kehamilan yang tidak diinginkan.
dr. Eni menyampaikan angka kehamilan yang tidak diinginkan dari yang tadinya hanya sekitar 17,5% kini mencapai 20,3%.
Selain kehamilan yang tidak diinginkan, tingkat kematian ibu dan anak juga disebabkan karena banyaknya wanita yang menikah di bawah umur.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR