1. Diare
Ketika frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali disertai dengan konsistensi tinja yang lebih cair, perut kembung, mual, muntah, nyeri perut, hingga demam.
"Kondisi ini menyebabkan imunitas anak menurun dan diare bisa disertai dengan penyakit-penyakit yang lain," kata dokter Carlinda.
Dokter Carlinda melanjutkan, diare disebabkan oleh rotavirus tapi tidak menutup kemungkinan adanya bakteri atau infeksi dari parasit.
2. Alergi
Dokter Carlinda mengatakan alergi pada anak bisa terjadi karena banyak hal.
Namun karena sistem kekebalan tubuh anak secara khusus saluran pernapasan dan saluran pencernaan belum sempurna maka alergi sering terjadi pada dua sistem tersebut.
"Sehingga anak menimbulkan gejala pilek, bersin-bersin, hidung tersumbat, hingga hidung gatal," kata dokter Carlinda.
Faktor risiko terjadinya alergi adalah perubahan suhu atau alergen di rumah seperti debu, asap, dan binatang.
3. Flu
Dokter Carlinda mengatakan pada musim pandemi seperti ini flu atau common cold sebaiknya menjadi perhatian bagi orangtua.
"Dengan gejala hidung tersumbat, meler atau berair, bersin-bersin, kadang batuk dan anak-anak lebih sering terserang commond cold dari pada orang dewasa," lanjutnya.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR