Nakita.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat bahwa Indonesia memasuki periode pergantian musim.
Cuaca yang tidak menentu membuat anak-anak rentan terhadap berbagai penyakit maka Moms harus memberi perhatian ekstra.
Memahami hal tersebut, Combiphar mengadakan Konferensi Pers Virtual pada Selasa (23/3/2021) untuk berbagi tips langkah sehat yang daat Moms lakukan untuk menjaga kesehatan keluarga terutama anak.
dr. Carlinda Nekawaty, Medical Expert Combiphar menjelaskan penyakit-penyakit yang sering menyerang anak saat cuaca tidak menentu.
"Cuaca yang tidak menentu membuat anak-anak rentan terserang penyakit karena anak-anak usia 0-12 tahun belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang matang terutama pada sistem saluran pernapasan dan saluran pencernaan," kata dokter Carlinda.
Kemudian, apa saja penyakit yang sering menyerang anak saat cuaca ekstrem?
1. Diare
Ketika frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali disertai dengan konsistensi tinja yang lebih cair, perut kembung, mual, muntah, nyeri perut, hingga demam.
"Kondisi ini menyebabkan imunitas anak menurun dan diare bisa disertai dengan penyakit-penyakit yang lain," kata dokter Carlinda.
Dokter Carlinda melanjutkan, diare disebabkan oleh rotavirus tapi tidak menutup kemungkinan adanya bakteri atau infeksi dari parasit.
2. Alergi
Dokter Carlinda mengatakan alergi pada anak bisa terjadi karena banyak hal.
Namun karena sistem kekebalan tubuh anak secara khusus saluran pernapasan dan saluran pencernaan belum sempurna maka alergi sering terjadi pada dua sistem tersebut.
"Sehingga anak menimbulkan gejala pilek, bersin-bersin, hidung tersumbat, hingga hidung gatal," kata dokter Carlinda.
Faktor risiko terjadinya alergi adalah perubahan suhu atau alergen di rumah seperti debu, asap, dan binatang.
3. Flu
Dokter Carlinda mengatakan pada musim pandemi seperti ini flu atau common cold sebaiknya menjadi perhatian bagi orangtua.
"Dengan gejala hidung tersumbat, meler atau berair, bersin-bersin, kadang batuk dan anak-anak lebih sering terserang commond cold dari pada orang dewasa," lanjutnya.
Dokter Carlinda melanjutkan influenza dan common cold berbeda namun sama-sama disebabkan oleh virus tetapi pembedanya jenis virusnya.
Influenza disebabkan virus influenza sementara common cold karena rhinovirus.
Gejala hampir mirip batuk dan pilek tetapi yang membedakan common cold anak tidak mengalami demam tinggi hanya hangat 37,5 derajat celcius dan dikasih parasetamol langsung sembuh.
Tetapi influenza anak akan mengalami gejala lebih berat, misalnya demam 38 derajat celcius, nyeri otot (anak mengalami pegal-pegal), hingga sakit kepala berat.
Cara terhindar penyakit selama perubahan cuaca ekstrem
1. Menjaga kebersihan
Membiasakan anak untuk menjaga kebersihan diri seperti mandi secara rutin, menggunting kuku, dan mencuci tangan sebelum makan, sesudah makan, dan setelah memegang sesuatu, menjaga kebersihan rumah dari debu dan kelembaban juga perlu dilakukan ibu.
2. Mengajak anak rutin olahraga
Aktivitas fisik yang tinggi pada anak memberikan efek positif pada sistem kekebalan tubuh.
3. Memastikan anak tidur cukup
Jam tidur anak dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh oleh sebab itu, anak usia 3 hingga 6 tahun perlu mencukupi jam tidur sebanyak 11-13 jam dan anak usia 6 hingga 12 tahun sebanyak 10 jam.
Selain memenuhi kebutuhan makanan bergizi pada anak Moms bisa memberikan Madurasa FitKidz untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR