Nakita.id - Tak sedikit diet yang menyarankan Moms untuk sarapan menggunakan pisang di pagi hari.
Baik dalam bentuk smoothies, dijadikan topping untuk oatmeal, atau dimakan langsung sebagai buah utuh.
Tak hanya itu, bagi yang tidak diet pun pisang seringkali dijadikan sarapan karena kepraktisannya untuk mengganjal perut.
Baca Juga: Ramah Buat Diabetes! Yuk Coba Smoothie Cokelat Chia, Begini Cara Mudah Buatnya
Dengan kenyataan itu, kita lantas berpikir bahwa pisang merupakan salah satu bahan makanan terbaik untuk sarapan.
Namun menurut sebuah riset, justru membuktikan hal sebaliknya.
Ahli gizi mengatakan, pisang sebaiknya tidak dikonsumsi saat sarapan, karena mengonsumsi pisang pada pagi hari ternyata tidak sebaik yang kita bayangkan.
"Pisang sepertinya menjadi pilihan sempurna untuk makan cepat di pagi hari, tapi jika kita perhatikan, pisang yang dikonsumsi sendiri (tanpa didampingi makanan lain) bukan pilihan terbaik.
Sebab, mereka mengandung 25% gula dan mengandung asam," ujar pakar nutrisi Dr. Daryl Gioffre pada Byrdie.
Menu sarapan pembakar lemak memang baik untuk mengawali hari, dan biasanya juga menyediakan cukup energi sampai waktunya makan siang.
Namun meskipun memberikan cadangan energi dengan cepat, pisang lebih bersifat seperti cemilan, dan tidak cukup sebagai bahan bakar hingga siang hari sebaik yang disediakan menu sarapan pada umumnya.
"Pisang memang memberikan sumber energi dengan cepat, tapi Anda akan segera merasa lelah dan lapar lagi," kata pendiri Alkamind ini.
Untuk menghindari kondisi penurunan energi ini, kuncinya adalah mengombinasikan pisang dengan sumber makanan lemak sehat.
Seperti alpukat, atau rempah-rempah seperti cengkeh, kayu manis, dan kapulaga.
"Karena pisang itu mengandung asam, kita harus menetralisasi asamnya untuk mendapatkan manfaat kalium, serat, dan magnesium, tanpa mengalami sugar rush (peningkatan dan penurunan gula darah dengan cepat)," lanjutnya.
Itulah alasan mengapa pisang sebaiknya tak dikonsumsi saat sarapan.
Source | : | Food NDTV |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR