Nakita.id - Beberapa waktu lalu viral seorang pria setengah baya yang bisa tidak bernapas dalam air nyaris selama setengah jam, Moms.
Kisah viral tersebut mungkin membuat orang tidak percaya namun begitulah kenyataannya.
Melansir dari Odditycentral.com (29/3/2021), aksi pria tersebut menarik perhatian hingga tercatat sebagai rekor dunia.
Budimir Buda Šobat, pria 54 tahun asal Kroasia, berhasil mencetak rekor dunia baru untuk menahan napas di bawah air.
Sobat bisa bertahan di dalam air selama 24 menit 33 detik tanpa keluar udara.
Prestasi luar biasa dicapai di sebuah kolam renang, di kota Sisak, di bawah pengawasan dokter, wartawan dan para pendukung.
Mulanya Sobat menghabiskan beberapa menit melakukan hiperventilasi (bernapas cepat) pada oksigen murni, untuk meningkatkan oksigenasi tubuh.
Kemudian dirinya menghabiskan hampir setengah jam dengan posisi telungkup di kolam, tanpa keluar untuk menghirup udara.
Kedengarannya seperti pencapaian yang mustahil untuk manusia biasa, tetapi bagi pemberani Kroasia itu adalah pencapaian puncak dari pelatihan dan pengkondisian selama bertahun-tahun.
Diceritakan beberapa tahun yang lalu, Sobat menyerah pada hasratnya menjadi binaraga, dan menjadi penyelaman statis, dan segera menjadi salah satu dari 10 penyelam statis terbaik dunia.
Dia juga sempat penyelam terlama 24 menit tiga tahun lalu.
Tetapi bulan Maret ini dia memecahkan Rekor Guinness -nya sendiri (24:11), dengan menghabiskan waktu 24 menit dan 33 detik yang gila di bawah air.
Rekor dunia saat ini ditetapkan untuk apnea statis, suatu disiplin yang mengharuskan saluran pernapasan dibenamkan, dengan tubuh di dalam air atau di permukaan, berada pada 11 menit dan 54 detik.
Rekor itu didapatkan oleh oleh Branko Petrovic, di Dubai pada 2014.
Namun, itulah versi tantangan tanpa bantuan, sedangkan Šobat's adalah variasi yang berbeda di mana penyelam diperbolehkan menghirup oksigen murni hingga 30 menit sebelum melakukan aksinya, untuk meningkatkan oksigenasi tubuh.
Dibutuhkan persiapan bertahun-tahun dan pelatihan tubuh untuk memompa darah beroksigen dengan kecepatan yang sangat lambat ke seluruh tubuh, karena kita harus menahan oksigen untuk jangka waktu yang lama.
Bahkan dengan bantuan persiapan oksigen murni, apnea statis memiliki risiko serius bagi tubuh, terutama otak, yang kehilangan kadar oksigen normal.
Setelah sekitar 18 menit, Šobat mulai mengalami kontraksi yang tidak disengaja, kejang otot karena kekurangan oksigen.
Jadi pria ini berfokus pada dirinya dan mencoba menghitung, sebagai cara untuk mempertahankan kesadaran.
Usahanya juga memiliki aspek kemanusiaan, karena membantu menggalang dana untuk anak-anak Sisak.
Pasalnya daerah itu terkena dampak gempa bumi dahsyat yang mengguncang Kroasia pada Desember 2020.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | odditycentral |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR