Nakita.id – Tak perlu bingung lagi, begini cara membuat new Moms bahagia selama menyusui.
Pasca melahirkan, Moms akan dihadapkan dengan aktivitas baru, yakni menyusui.
Sayangnya, tak sedikit ibu yang justru dihantu rasa cemas saat menyusui.
Mulai dari takut salah, khawatir ASI tidak keluar, hingga memikirkan kecukupan ASI.
Belum lagi, banyaknya mitos atau saran dari orang sekitar, yang akhirnya justru membuat Moms semakin pusing.
Hal tersebut tentu sudah salah kaprah. Sebab, menyusui seharusnya menjadi momen yang membahagiakan antara Moms dan Si Kecil.
Bila termasuk yang merasakan hal tersebut, kini Moms tak perlu khawatir lagi.
Nakita.id bersama Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), punya sejumlah tips untuk membuat para ibu baru bahagia selama menyusui.
Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-22, Nakita.id mengadakan Instagram Live bersama Nia Umar, S.Sos., MKM.,IBCLC dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Rabu (7/4/2021) malam kemarin.
Dengan tema ‘Happy New Parents’, Nia Umar pun akan memberikan beberapa tips agar para ibu yang baru melahirkan bisa tetap bahagia selama menyusui.
Menurut Nia, cara pertama yang harus dilakukan para ibu adalah belajar dan mencari informasi dari sumber yang terpercaya.
“Ketika mau jadi ibu, maka belajarlah, cari tahu dari sumber yang terpercaya dan kredibel. Cari sumber yang tidak memiliki konflik kepentingan. Konflik kepentingan itu apa? Yaitu, pihak-pihak yang tidak menyertakan pesan sponsor untuk kepentingan produknya,” ujar Nia Umar.
Baca Juga: Berikut Cara Membuat Bayi Sendawa yang Wajib Dilakukan Moms Setelah Menyusui Si Kecil
Akan tetapi, agar lebih maksimal, Nia menganjurkan para Moms untuk belajar sedari hamil.
Selain itu, dukungan dari orang terdekat seperti suami juga tidak boleh dilupakan.
“Cari tahunya sejak kapan? Dari hamil sudah belajar dan jangan lupa juga untuk ajak suami. Karena, dukungan menyusui itu sangat penting untuk membuat ibu bahagia. Dan, dukungan yang paling penting adalah dari suami,” ungkap Nia dalam Instagram Live Nakita.id.
“Kalau misalnya kebetulan menjalani hubungan jarak jauh dengan suami, coba ajak keluarga, seperti ibu atau mertua, supaya bisa membantu,” sambungnya.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah mencari fasilitas dan tenaga kesehatan yang tepat.
“Jadi, cari rumah sakit atau tenaga kesehatan yang bisa membantu untuk IMD (Inisiasi Menyusui Dini), bisa rawat gabung, supaya berhasil menyusui. Karena, hari-hari pertama itu kunci keberhasilan menyusui. Selain itu, cek juga apakah rumah sakit memiliki kamar bayi sehat atau enggak dan konselor menyusui,” jelas Nia Umar.
Setelah persiapan matang, hal berikutnya yang harus dilakukan ibu menyusui adalah mengubah pola pikirnya soal ASI.
Pasalnya, menurut Nia, saat ini, masih banyak ibu menyusui yang salah kaprah dan justru merasa tertekan dengan apa yang dilihat di media sosial.
Baca Juga: Ibu Menyusui Rentan Alami Mastitis, Ini 5 Obat Rumahan Murah Meriah Untuk Meredakannya
“Lalu, yang perlu disadari adalah ASI tidak langsung keluar setelah melahirkan. Produksi ASI itu pelan-pelan. Ketika bayi menyusui, nantinya ASI akan terus bertambah. Jadi, melekatkan bayi, membiarkan bayi menyusu sesuka mereka itu akan meningkatkan produksi ASI hingga akhirnya menyesuaikan permintaan bayi,” ucap Nia Umar.
“Jadi, Moms jangan berekspektasi ASI akan langsung keluar dan memenuhi kulkas. Tak hanya itu, Moms perlu mengingat apa yang dilihat di media sosial seperti ibu-ibu yang berhasil memenuhi kulkas dengan ASI perah, bukanlah indikator yang harus ditiru,” lanjutnya.
Pola pikir tersebut tentu sangat berbahaya untuk para Moms. Sebab, hal itu justru bisa membuat ibu menyusui overthinking dan minder.
“Overthinking itu biasanya karena banyak faktor, mulai dari omongan orang, melihat media sosial, jadi ibunya tidak percaya diri. Maka dari itu, Moms perlu membekali diri dengan banyak membaca, cari informasi dari sumber yang terpercaya. Lalu, jangan mudah percaya omongan orang apalagi yang terdapat pesan sponsornya,” kata Nia.
Bukan cuma itu, Nia juga menuturkan bahwa, ibu menyusui harus percaya diri dengan ASI-nya dan tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
“Ubah mindset Moms menjadi ‘ASI ku cukup untuk anakku’. Enggak perlu berpikir harus berkulkas-kulkas, harus kental, harus begini begitu. Kalaupun mau bertanya, bertanyalah kepada yang berkompeten, jangan mau termakan iklan,” saran Nia Umar.
View this post on Instagram
“Enggak usah membandingkan diri dengan orang lain, percaya diri saja. Sebab, dengan percaya diri akan meningkatkan produksi ASI sekaligus membuat Moms bahagia,” pungkasnya.
Nah, jika masih penasaran dengan tips-tips seputar menyusui, Moms bisa lo mengikuti International Webinar yang diadakan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).
Ya, dalam rangka ulang tahun ke-14, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia mengadakan sejumlah acara menarik dengan tema “AIMI BAHAG14”.
Salah satu acara yang tidak boleh Moms lewatkan adalah International Webinar yang akan diadakan pada Rabu, 21 April 2021 mendatang.
Adapun topik yang dibahas adalah tantangan menyusui dan makanan ultraproses.
Baca Juga: 4 Tips dan Panduan Menyusui Saat Puasa Agar Tetap Aman Serta Sehat di Bulan Ramadhan
Narasumber yang dihadirkan pun tidak perlu diragukan lagi, sebab AIMI mengundang pakar laktasi asal Kanada, Jack Newman, MD, FRCPC dan doktor dari Australia, Philip Baker.
Untuk informasi selengkapnya, Moms bisa kunjungi langsung akun Instagram @aimi_asi.
View this post on Instagram
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR