Nakita.id – Susu sapi merupakan salah satu sumber nutrisi yang baik bagi si kecil. Protein tinggi, kalsium, fosfor, dan beberapa vitamin serta mineral yang dikandung oleh susu sapi dapat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil.
Sayangnya, tidak semua anak bisa mencerna susu sapi dengan baik. Beberapa anak mungkin mengalami reaksi tertentu setelah minum susu sapi, mulai dari gangguan pencernaan hingga timbulnya ruam pada kulit.
Moms perlu mengetahui bahwa reaksi-reaksi tersebut dapat mengindikasikan bahwa si kecil memiliki intoleransi laktosa atau alergi terhadap susu sapi. Perlu dicatat pula, keduanya merupakan hal yang berbeda.
Mengutip laman web Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Sabtu (25/9/2012), intoleransi laktosa merupakan kondisi ketika tubuh si kecil tidak dapat mencerna laktosa (gula alami pada susu) secara optimal.
Baca Juga: Apakah Alergi Susu Sapi pada Si Kecil Berisiko? Coba Kenali Tanda-tanda Ini Moms
Kesulitan mencerna laktosa disebabkan karena kurangnya kadar enzim laktase pada sistem pencernaan sehingga protein susu sapi sulit dipecah menjadi glukosa dan galaktosa.
Sementara itu, alergi susu sapi menurut World Allergy Organization (WAO) disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh anak yang bereaksi berlebihan terhadap protein susu. Kondisi ini disebut dengan Cow’s Milk Protein Allergy (CMPA).
Merujuk pada penelitian berjudul Cow’s Milk Allergy in Children yang dipublikasikan dalam laman WAO, alergi susu sapi lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak dibandingkan orang dewasa. Prevalensinya sebesar 0,25 persen hingga 4,9 persen.
CMPA juga dapat dialami oleh anak yang mengonsumsi air susu ibu (ASI). Hal ini disebabkan oleh protein dari susu sapi atau produk olahannya yang dikonsumsi oleh ibu tersalurkan melalui ASI yang diberikan pada anak.
Baca Juga: Moms Harus Waspada 6 Tanda Intoleransi Laktosa Ini Pada Si Kecil
Perbedaan gejala intoleransi laktosa dan CMPA
Seperti disebutkan sebelumnya, intoleransi laktosa dan alergi susu disebabkan oleh hal yang berbeda. Meski sedikit, ada perbedaan gejala yang ditimbulkan dari kedua kondisi tersebut.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR