David mengakui bahwa kegiatan sekolah tatap muka ini memberikan pilihan kepada orangtua.
"Mas mentri kan bilang kalau orangtua masih ingin PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dipersilahkan. Mas mentri memberikan kesempatan memilih apakah tatap muka atau menggunakan sistem PJJ dan itu sangat baik dan sekolah harus menghormati pilihan itu," ujar David.
David pun mengingatkan untuk sekolah tidak mendiskriminasi untuk murid yang memiliki pilihan berbeda.
"Sekolah tidak boleh mendiskriminasi pilihan yang berbeda. itu bisa dimengerti sangat bisa dimengerti," jelas David.
Meski begitu, David menyebutkan bahwa ada dampaknya kalau anak tidak melakukan sekolah tatap muka.
"Kalau kita gak menyekolahkan anak tatap muka itu ada lost learning lost. Penurunan capaian belajar,"
"Studi menunjukkan pembelajaran tatap muka menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik dibandingkan dengan PJJ," jelas David.
David juga memaparkan bahwa beberapa guru yang sudah Nakita.id wawancara mengakui adanya prubahan peraturan di sekolah tatap muka.
Beberapa perubahan tersebut seperti penambahan jumlah kelas agar tidak terjadi penumpukan murid dalam satu ruangan, penutupan kantin, tidak diadakannya ekskul, dan tidak adanya kegiatan olahraga.
Simak 5 Destinasi Sejuk di Indonesia serta Rekomendasi Gaya agar Tetap Nyaman dan Hangat dari Uniqlo
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR