Untuk menjawab hal tersebut, Nakita.id pun mewawancarai secara eksklusif Devi Sani Rezki, M.Psi, Psi, Psikolog Anak dan Remaja dari Klinik Rainbow Castle dan RS Yarsi.
Devi mengatakan, risiko pertama yang bisa timbul dari kondisi tersebut adalah memunculkan pemahaman yang salah pada anak tentang dirinya sendiri.
“Anak nantinya bisa membangun pemahaman bahwa rasa berharga akan dirinya semata-mata hanya ditentukan oleh berapa banyak likes, berapa banyak follower, komentar positif orang, dan lain-lain,” ungkap Devi.
Bila Moms dan Dads mulai melihat tanda-tanda ini pada Si Kecil, sebaiknya jangan tinggal diam.
Sebab, menurut Devi, kondisi tersebut bisa membuat anak mengukur dirinya sendiri berdasarkan komentar orang lain.
“Hal ini sangat berbahaya. Pandangan anak akan dirinya menjadi buram, karena didasarkan pada pandangan orang lain yang lebih besar, bukan didasarkan pada orang yang benar-benar mencintainya tulus,” jelas Devi saat dihubungi via telepon oleh Nakita.id, Jumat (9/4/2021).
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR