Sejarah Majalah Intisari
Majalan Intisari menjadi bagian dari untaian sejarah media di Indonesia.
Lahirnya Majalah Intisari saat rezim pengekangan informasi pada 1960-an.
Selain itu, momen bersejarah yang terkait dengan lahirnya Majalah Intisari yaitu Candi Prambanan.
Dalam sebuah pertunjukan sendratari dalam bias sinar rembulan di pelataran candi itu, Jakob Oetama dan Petrus Kanisius Ojong membicarakan sebuah media baru di tengah kekangan informasi oleh negara.
Baca Juga: Disebut Sebagai Sosok Kartini Masa Kini, Andien Aisyah: 'Perempuan Ditakdirkan Punya 1000 Tangan'
Demi seluruh warga dapat mengakses informasi, Jakob Oetama dan Petrus Kanisus Ojong sepakat menerbitkan media dengan gaya cerita manusia yang bukan renungan atau opini belaka.
Jakob dan Ojong pun memiliki latar belakang yang sama yaitu seorang guru, memiliki minat pada sejarah, dan jurnalis.
Jakob adalah jurnalis dan memimpin majalah Penabur, sementara Ojong pernah menjadi jurnalis di Keng Po dan memimpin majalah Starweekly.
Boleh dikata, INTISARI juga merupakan titisan dan kelanjutan sejarah pers Tionghoa.
Source | : | Intisari |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR