Nakita.id - Selain lezat, telur juga kaya akan protein dan lemak sehat sehingga menjadi favorit banyak orang.
Dengan harga yang terjangkau dan mudah didapatkan, telur juga praktis untuk diolah menjadi beragam menu yang lezat.
Namun Moms tentu kerap bingung, pasalnya di supermarket harga telur relatif berbeda tergantung jenisnya.
BACA JUGA: Viral, Penggunaan Kertas Nasi Untuk Membuat Makanan Jadi Crunchy!
Saat ini di pasaran banyak sekali jenis telur: telur ayam kampung biasa, telur negeri dengan label organik, atau telur omega 3 memiliki harga yang berbeda jauh.
Dalam satu pak telur berisi 10 butir, harganya bisa berbeda 1,5-2 kali lipat.
Caroline Passerrello, MS, RDN, LDN, juru bicara American Academy of Nutrition and Dietetics menjelaskan hal ini, mengapa harga telur bisa berbeda.
BACA JUGA: Ingin Hemat Biaya Pengeluaran Rumah Tangga? Lakukan Hal Sederhana Ini
Rupanya, harga telur bisa berbeda karena perawatan ayam petelur yang bebeda.
Telur yang harganya mahal umumnya berasal dari ayam yang hidupnya cenderung bebas, dengan kata lain ayam memiliki kandang yang lebih luas dan bebas berkeliaran di luar kandang.
Hal tersebut menyebabkan petani membutuhkan biaya lebih besar untuk merawat ayam.
BACA JUGA: Perlu Dicatat Moms! 8 Makanan Ini Bisa Picu Alergi Pada Si Kecil
Sementara itu, telur konvensional harganya lebih terjangkau disebabkan ayam hidup di dalam kandang yang sempit.
Ini diklaim sebagai cara paling murah dan efisien bagi petani menghasilkan telur dalam jumlah banyak.
Disamping itu, ada alasan lain mengapa telur berlabel organik biasanya memiliki harga lebih mahal.
Telur organik memiliki persyaratan lebih ketat dalam hal perawatan ayam, di antaranya ayam hanya boleh diberi makanan organik, kandang tidak boleh sempit, memiliki akses untuk mengeksplorasi alam bebas dan bebas obat antibiotik.
Namun, Passarrello menegaskan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara telur biasa dan organik dalam hal gizi.
Jika Moms menginginkan lebih banyak lemak sehat dan tidak terlalu menyukai minyak ikan atau salmon maka dianjurkan untuk membeli telur yang kaya omega 3 sebagai konsumsi sehari-hari.
Telur omega 3 mengandung 400 mg EPA (Eicosapentaenoic Acid) dan omega-3 DHA (Docosahexaenoic Acid), berbeda dengan telur ayam biasa yang kandungannya hanya 40-50 mg.
Selain itu, jika Moms tidak keberatan membeli telur dengan harga lebih mahal, pilihlah telur yang dipasteurisasi dan bebas bakteri salmonella.
Walaupun setiap telur tentu berisiko salmonella, proses pasteurisasi dapat membunuh bakteri yang ada pada cangkang telur.
Jadi tak perlu ragu Moms ingin membeli telur berjenis apa, karena seluruh telur bergizi bergantung bagaimana cara Moms mengolahnya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Reader's Digest |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR