Nakita.id - Perut anak kembung dan berbunyi kadang membuat si Kecil rewel.
Tak hanya itu, Moms juga pasti merasa khawatir dengan kondisi si Kecil.
Biasanya saat perut anak kembung dan bunyi, pasti ada beberapa hal yang mungkin dirasakan.
Mulai dari kondisi yang tidak berbahaya hingga kondisi yang perlu mendapat tindakan sesegera mungkin.
Pada dasarnya, perut bayi kebanyakan memang besar dan keras, terutama setelah selesai menyusu.
Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Perut Kembung Pada Bayi yang Mudah Dilakukan di Rumah
Perut bayi juga biasanya besar ketika ia minum susu lewat botol.
Hal tersebut juga biasa dialami ketika anak menangis atau sedang mengempeng.
Akan tetapi, lambat laun perut anak akan kembali mengempis dan lunak.
Namun, beberapa hal menyebabkan perut anak tetap membesar dan bisa jadi ada gas yang terperangkap di dalam perut sehingga membuat anak merasa kurang nyaman.
Atau ada hal lain yang dialami anak.
Jika buncit pada perut yang menyebabkan perut anak kembung dan berbunyi tak segera mengempis, baiknya Moms segera memeriksakan ke dokter.
Ada beberapa penyebab yang bisa terjadi, contohnya bisa karena ada cairan di dalam perut yang biasanya menjadi tanda adanya masalah pada organ hati.
Bisa juga karena adanya benjolan dan tumor.
Namun bila berisi udara, biasanya si Kecil hanya kembung atau istilah kedokterannya yakni meteorismus.
Mengutip dari Nakita.id, ada beberapa penyebab anak mengalami perut kembung dan berbunyi.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), inilah beberapa penyebabnya.
1. Anak banyak menelan udara
Anak terutama bayi akan lebih sering menangis dan mengakibatkan batuk yang membuatnya menelan banyak udara.
Selain itu, cara menyusu yang kurang tepat bisa membuat anak menelan banyak udara dan menyebabkan kembung.
2. Adanya pembentukan gas yang berlebih di dalam usus
Adanya fermentasi makanan yang tidak terserap baik oleh bakteri usus menyebabkan si Kecil mengalami kembung.
Perut kembung dan berbunyi bisa juga dipicu karena adanya gangguan pencernaan akibat penyerapan makanan kurang baik bisa menimbulkan infeksi yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan bakteri usus.
Perut kembung juga dapat disebabkan karena si Kecil terlalu banyak mengonsumsi makanan yang berbentuk gas, seperti ubi, keju dan lainnya.
3. Usus melemah
Saat si Kecil diare, ia akan mengeluarkan lebih banyak cairan sehingga kekurangan kalium.
Kondisi tersebut menyebabkan funsgi usus melemah sehingga menyebabkan perut kembung.
Baca Juga: Redakan Perut Kembung di Pagi Hari dengan Sederet Sarapan Kaya Serat Berikut Ini
4. Sumbatan usus
Sumbatan usus dapat menghalangi pengeluaran gas melalui anus, sehingga menyebabkan akumulasi gas yang membuat si Kecil mengalami kembung.
Jika anak mengalami sumbatan anus, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk mengetahui apakah ada kelainan yang mengharuskan si Kecil mengalami pembedahan.
Akan tetapi, pada beberapa kasus kembung yang memerlukan pembedahan, umumnya ada gejala lain, seperti nyeri perut yang hebat, muntah hijau serta sembelit.
Untuk bayi yang berusia di bawah 2 bulan, kembung biasanya dikarenakan oleh intoleransi laktosa.
Kembung juga biasanya dialami anak yang mengalami kekurangan gizi, biasanya akibat kombinasi gangguan pencernaan, pertumbuhan bakteri usus yang berlebihan, dan gangguan peristaltik usus akibat kekurangan elektrolit.
Source | : | Nakita.ID,IDI Online |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR