Saat usianya baru 11 atau 12 tahun, dia sudah tertarik menggunakan teknologi untuk kebaikan sosial yang dapat memantu orang lain di seluruh dunia.
BACA JUGA: Waspada! Modus Baru Penculikan Makin Ngeri, Hindari Terlalu Banyak Beri Informasi Soal Si Kecil
Melalui aplikasi Timeless, pasien Alzheimer dapat menelusuri foto teman dan juga keluarga.
Aplikasi tersebut akan memberitahu pasien terkait informasi orang yang dilihatnya tersebut, termasuk nama dan hubungannya dengan pasien.
Jika pasien tidak dapat mengenali seseorang, dia dapat memotretnya dan sistem akan mencoba mengidentifikasi identitas orang yang di potret tersebut.
Jadi, aplikasi ini berbasis pengenalan wajah, Moms.
"Saya melihat banyak hal tentang bagaimana Artificial Intelligence dan pengenalan wajah benar-benar berkembang dan diterapkan di lebih banyak bidang, terutama perawatan kesehatan," ungkap Emma.
Mentornya di perusahaan teknologi Kairos turut membantunya menggabungkan perangkat lunak pengenal wajah milik mereka di aplikasi yang diciptakan Emma.
BACA JUGA: Ingat Serial Meteor Garden? Ini Kabar Mengenai Pemainnya Sekarang
Aplikasi ini juga akan mengingatkan penggunanya jika mereka mencoba menghubungi kontak berulang kali, yang terkadang terjadi pada pasien Alzheimer.
Akan ada notifikasi dan pemberitahuan, "Anda yakin ingin menelepon? Anda baru saja menelepon kurang dari lima menit yang lalu. "
Beberapa bagian dan fitur aplikasi juga dimaksudkan untuk digunakan oleh pengasuh pasien.
Fitur-fitur ini mencakup penempatan acara pada kalender harian dan mengisi kumpulan foto yang dapat digunakan algoritma pengenalan wajah mengenali orang yang dicintai pasien.
Aplikasi ini masih dalam pengembangan dan Emma tengah mengumpulkan dana melalui kampanye.
Keren ya, Moms.
Anak remaja ini sudah bisa ciptakan aplikasi yang berguna untuk masyarakat luas.
Source | : | Next Shark |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR