Nakita.id - Insiden pengiriman sate beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya kini memasuki babak baru.
Setelah sate beracun yang ia kirim salah sasaran dan malah membuat anak kecil meninggal dunia, kini Nani Apriliani Nurjaman (25) atau Nani harus menerima hukuman yang setimpal.
Nani terancam hukuman mati karena telah melakukan pembunuhan berencana dan membuat korban meninggal dunia.
Awalnya, Nani berniat mengirim sate beracun kepada seorang pria bernama Tomy melalui driver ojek secara offline.
Sayangnya, target justru menolak dan meminta driver membawa makanan tersebut pulang karena target tak mengenal identitas pengirimnya.
Sampai di rumah, driver memberikan sate tersebut pada anak-anak dan keluarganya untuk dimakan.
Nahas, anak driver yang bernama Naba harus meregang nyawa karena makan sate yang mengandung racun.
Setelah dilakukan penyidikan, akhirnya fakta demi fakta terkait rencana pembunuhan pada target terungkap.
Target merupakan Tomy, seorang pria yang diduga merupakan anggota kepolisian setempat.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata motif Nani mengirim sate beracun pada target lantaran sakit hati ditinggal oleh nikah.
Hal ini disampaikan oleh Dir Reskrimmum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya, mengutip dari Kompas.com.
"Pernah berhubungan dulu sebelum nikah. Target T sedang kita dalami. (Profesi target) Pegawai negeri," kata Burkan di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021) mengutip dari Kompas.com.
Namun, fakta baru kembali terungkap setelah pihak kepolisian melakukan penelusuran ke rumah Nani yang berada di Padukuhan Cepokojajar RT.03, Kelurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul.
Dilansir dari Kompas.com, ketua RT tempat Nani tinggal yakni Agus Riyanto mengatakan Nani tinggal di rumahnya sekitar kurang lebih 1 tahun.
Nani merupakan pendatang yang sejak awal memang sudah lapor ke ketua RT untuk tinggal.
Rupanya, Nani tinggal bersama Tomy yang ternyata sudah menikah sejak rumah tersebut dihuni
Kepada ketua RT, Nani dan Tomy mengaku sudah menikah secara siri.
"Dulu itu waktu silaturahmi ke tempat saya. Pak Tomy sama Mbak Nani sini laporan. Terus Mbak Nani nelepon orangtuanya. Terus orangtuanya telepon ke saya nitip anak saya mau tinggal di situ. Oh iya Bu, Insya Allah siap. Ibunya bilang udah nikah secara agama," kata Agus ditemui di rumahnya Selasa (4/5/2021), melansir dari Kompas.com.
Saat itu, keduanya menunjukkan KTP dan foto copy masing-masing, saat itulah Agus mengetahui jika Tomy anggota polisi.
Bahkan, keduanya mengundang tetangga untuk mengaji saat akan menempati rumah tersebut.
"Awalnya enggak tahu (Tomy polisi) hanya dari fotokopi KTP," kata Agus.
Salah satu tetangga Nani, Eni Wulandari mengatakan, jika rumah itu dibeli Nani yang warga sekitar mengenalnya dengan nama Nana sejak beberapa tahun terakhir.
Namun, baru dihuni oleh Nani sejak 7 bulan lalu.
Tetangga mengetahui jika Nana dan Tomy adalah suami istri.
Namun memang diakuinya Tomy jarang berkunjung ke rumah tersebut.
"Tahu saya ya suaminya. Nggak mesti ke sini (Tomy). Terakhir itu ke sini kapan udah tiga mingguan. Jarang ke sini. Di sini itu waktu ke sini ngundang orang kampung ngaji," kata Eni.
Eni membantah jika Nani kurang bersosialisasi dengan tetangga, memang selama 7 bulan tinggal. Nani berangkat pagi, pulang malam hari.
"Orangnya baik, kalau arisan sering titip. Banyak komunikasi lewat telepon atau WA," kata Eni.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR