Anak yang dilarang bermain kotor-kotoran akan mempunyai keterampilan motorik halus yang lebih rendah.
Motorik halus yang kurang terlatih ini terutama dalam hal mengembangkan rangsang sentuhannya.
Anak kurang mampu memvedakan apakah benda tersebut bertekstur halus, kasar maupun licin dan sebagainya.
BACA JUGA: Jangan Sampai Salah, Ini Cara yang Tepat Menghitung Usia Kehamilan
2. Kreativitasnya terhambat
Anak seringkali berimajinasi dan membayangkan sesuatu dari benda yang digunakannya untuk bermain, misalnya ia bisa membayangkan istana dengan bermain istana pasir.
3. Masalah dalam kemampuan observasi
Sebetulnya bukan hanya masalah dalam kamampuan obervasi saja.
Namun, Si Kecil akan mengalami kesulitan dalam memahami objek.
4. Kurang ada kesempatan belajar
Terutama adalah konsep dasar matematika, seperti ukuran, bentuk, banyak-sedikit, kosong penuh, urutan dan sebagainya.
Moms, meskipun baik untuk perkembangannya kita juga masih khawatir terhadap anak, oleh sebab itu yang perlu Moms lakukan adalah:
Sediakan ruang khusus untuk bermain kotor-kotoran yang masih memungkinkan Moms mengawasi Si Kecil saat bermain seperti taman belakang rumah.
Sediakan baju khusus untuk bermain kotor-kotoran.
Orangtua ikut bermain bersama anak dan ajarkan anak mengenai benda baru yang ia temukan.
Ajarkan anak untuk membersihkan diri setelah bermain kotor-kotoran.
BACA JUGA: Para Aktris Ini Pilih Ubah Nama Saat Masuk ke Bollywood, Kenapa Ya?
Source | : | nakita |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR