Nakita.id- Mal memang menjadi salah satu tempat yang sering kali dipilih banyak orang untuk sekadar melepas penat.
Tak heran bila banyak orangtua yang lebih memilih mal untuk mengajak buah hatinya bersenang-senang sekaligus berbelanja keperluan di rumah.
Akan tetapi yang kerap kali jadi permasalahan bagi Moms yang memiliki anak Balita tentu saja akan dirundung rasa khawatir.
Baca Juga: Normalkah Anak Usia 5 Tahun Masih Sering Tantrum? Begini Penjelasannya Menurut Ahli
Karena sebagian besar anak justru sering kali mudah tantrum apabila diajak jalan ke tempat ramai seperti mal.
Biasanya anak bisa tantrum saat berada di mal saat dirinya merasa kurang nyaman.
Mungkin karena ramainya pengujung, atau bisa jadi Si Kecil menginginkan sesuatu.
Ketika anak tantrum seperti menangis, bahkan mengamuk di mal tentu saja orangtua akan merasa malu.
Orangtua khawatir tangisan anaknya tersebut justru akan menganggu orang lain yang berada di tempat tersebut.
Nah pada peliputan khusus yang dilakukan Nakita.id kali ini akan memberi tahu bagaimana cara terbaik mengatasi anak yang mudah tantrum saat berada di mal.
Menurut salah seorang psikolog bernama Meriyati, M. Psi dari Rumah Sakit Pondok Indah, Puri Indah mengatakan, sebelum pergi ke mal baik Moms dan Dads harus memahami dulu hal-hal apa yang kiranya bisa membuat anak tantrum saat sedang berada di mal.
"Jadi kalau anak sering tantrum di tempat umum sebelum jalan bisa juga nih kita pahami dulu apa yang bisa jadi pemicu anak kita tantrum itu apa, sehingga kita bisa meminimalkan pemicu yang kiranya bisa membuat dia tantrum," ungkap Meriyati, M. Psi dalam wawancara mendalam Bersama Nakita.id pada Sabtu, (08/05/2021).
Baca Juga: Bukan Hanya Moms! Ternyata Begini Peran Penting Dads Untuk Mengatasi Anak Tantrum Menurut Psikolog
Sebelum jalan, Moms juga bisa mengajak sang buah hati berkomunikasi terlebih dahulu.
"Kita juga bisa komunikasikan misal, ‘Adik, Bunda ingin pergi ke tempat A untuk membeli bumbu dapur, tapi tidak untuk membeli mainan ya! Kalau adik membeli mainan adik di rumah aja enggak usah ikut bunda!’ itu kalau ada yang menjaga di rumah tapi kalau tidak ada yang menjaga kita bisa bilang ‘Kalau adik minta beli mainan kita enggak jadi pergi, Bunda bisa beli pada saat perjalanan Bunda pergi ke kantor atau pulang kerja. Tapi, kalau adik mau temanin Bunda beli bumbu dapur ayo, tapi tidak untuk beli mainan ya!’ kita informasikan sehingga anak kita ajak diskusi juga," tambah Meriyati, M. Psi.
Akan tetapi apabila anak tantrum saat sudah berada di tempat umum, Moms harus bersikap tegas.
"Namun, apabila sudah terjadi di tempat umum dan sangat menganggu orang lain, sudah menjadi tanggung jawab orangtua untuk menenangkan anak. Karena jangan sampai menganggu orang lain juga, misal kita bisa katakan ‘Bunda tahu adik lagi marah, lagi kesal karena mau ke tempat A, adik kita memang mau ke tempat A, tapi sekarang udah jamnya makan jadi kita makan dulu, adik boleh marah, boleh kesal tapi jangan sampai menganggu tuh ada tante, ada om, ada kakak yang lagi makan. Mereka juga sama kayak Ayah, kayak, Bunda, kayak adik, mau makan juga. Jangan sampai berisik. Kalau adik kayak gini sekarang, kita pulang dan kita tidak jadi ke tempat A,’ kita harus bersikap tegas dan kasih dia pilihan kalau sampai menganggu orang lain," tegas Meriyati, M. Psi.
Sedangkan menurut psikolog yang bernama Irma Gustiana A, S.si, selaku Founder Klinik Psikologi Ruang Tumbuh mengatakan, ketika anak tantrum di tempat umum segera jauhkan anak dari keramaian tersebut.
"Segera memindahkan anak dari keramaian, bisa kembali ke mobil sebentar, atau mungkin cari space yang tenang," ucap Irma Gustiana A, S.si, dalama wawancara khusus Bersama Nakita.id pada Senin, (10/05/2021).
Pasalnya jika tidak segera dipindahkan mungkin saja anak akan menjadi lebih histeris.
"Kalau terlalu ramai memang akan memicu anak menjadi lebih histeris jadi sebaiknya dipindahkan saja ke tempat yang lebih tenang," tutup Irma Gustiana A, S.si.
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Rachel Anastasia Agustina |
KOMENTAR