Nakita.id - Suatu hari seorang Moms agak risau karena anaknya minta makan terus. "Sayang, apa kamu belum kenyang. Kok habis makan bubur masih mau susu?"
Moms tersebut tidak habis pikir akan kebiasaan putranya yang berusia 2 tahun. Menurutnya. bangun tidur dia akan langsung berkata "mam" yang berarti makan.
BACA JUGA: Bukan Cuma Berat Janin, Ini yang Memengaruhi Berat Badan Saat Hamil
Setelah itu dia akan minum susu, lalu diteruskan dengan camilan. Yang dikhawatirkan apakah kebiasaan anak usai 2 tahun tersebut mengunyah tanpa henti akan berdampak buruk bagi tumbuh kembangnya?
Menurut Roslina Verauli, M.Psi., secara psikologis, masalah makan sebetulnya adalah masalah kebiasaan. Umumnya, kebiasaan itu terbentuk dari waktu makan yang terdiri atas 3 kali makan utama; pagi, siang dan sore, dan di antaranya ada makanan selingan.
Namun beberapa anak punya kebiasaan ngemil di luar waktu-waktu tersebut. Kebiasaan ini bisa dialami anak perempuan maupun laki-laki, tanpa ada perbedaan jender.
Dikhawatirkan, kebiasaan "mengunyah tanpa henti" ini bila didiamkan bisa membuat anak kegemukan. Anak kecil gemuk memang lucu, tapi akibatnya akan terlihat pada gerak motorik yang lamban dan kurang terlatih. Juga, bisa berdampak pada masalah psikis, misalnya anak jadi minder karena sering diejek gendut oleh temannya.
Anak yang terlalu gemuk, meski masih batita, juga rentan terhadap penyakit jantung.
"Untuk mengetahui anak kegemukan atau tidak, coba lihat berapa berat badannya. Kalau 20 persen lebih berat dari angka normal atau rata-rata, berarti ia sudah kelebihan berat badan. Jika sudah seperti itu mesti dikurangi (asupan kalorinya)," ujar Vera.
Sekarang pertanyaannya, kenapa ada anak yang doyan makan seperti itu?
BACA JUGA: Gemas, Begini Jadinya Bila Thalia Onsu Memakai Bulu Mata Palsu
Penyebabnya bisa karena, banyak hal, tapi umumnya disebabkan oleh 3 faktor berikut:
1. Modelling
Bagi anak, orang tua adalah figur otoritas penting. Apa yang dilakukan orang tua akan ditiru anak, termasuk jika orang tua yang senang makan dan ngemil sepanjang waktu. Jadi biasanya anak maupun orang tuanya akan terlihat berbadan gemuk.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR