Dari situ diharapkan anak sadar bahwa rasa cinta orang tua tidak perlu dibarter dengan makan.
Jangan pula paksa anak bila sudah tak mau makan dan hindari pemberian makanan di luar waktu makan. Biarkan anak belajar mengontrol diri. Bila anak lapar, tubuhnya pasti akan mampu memberikan sinyal-sinyal.
Dengan begitu, kebutuhan akan makanan datang dari dalam dan bukan dari rangsang atau stimulus luar.
3. Pemenuhan kebutuhan psikologis
Biasanya anak yang kurang mendapat perhatian, juga kasih sayang orangtua dan lingkungan akan mengalami kekosongan secara psikologis.
Jika hal itu yang dirasakan anak maka dirinya bisa mencari pelarian, makan salah satunya. Makan bagi anak menjadi suatu kenikmatan dan secara oral ia mendapatkan kepuasan, karena dapat menggigit, mengunyah atau mengisap.
Biasanya terjadi pada anak yang kedua orang tuanya sibuk dan hanya diawasi pengasuh.
Penting dicatat, menurut Vera, faktor ketiga ini paling sering dijumpai sebagai penyebab anak sering makan dan ngemil.
Untuk mengatasi permasalahn sperti ini, tidak ada kata lain orangtua harus Perbanyak waktu bersama anak. Misalnya dengan bermain bersama di waktu-waktu luang. Hal ini akan mendekatkan hubungan antara anak dan orangtua, serta mengisi kekosongan psikologisnya.
Keakraban orang tua dan anak dalam keluarga akan membuatnya merasa nyaman. Meskipun kedua orang tua pergi, anak tidak akan mencari pelarian dengan makan terus-menerus untuk memuaskan kebutuhan Psikologisnya.
Satu hal yang harus orangtua ingat, usia batita Si Kecil belum bisa mengukur rasa kenyangnya sendiri.
BACA JUGA: 10 Trik Genius Ini Bisa Memudahkan Pekerjaan Rumah Tangga Moms
Untuk itulah penting bagi Moms melatih anak bisa mengetahui hal ini. Caranya mengontrol makan si kecil. Misal, jika ada tanda penolakan dari anak, seperti makanannya dilepeh, hentikan acara makannya. Tak perlu khawatir si kecil kekurangan asupan makanan karena ada jadwal makan berikutnya dimana ia bisa makan kembali.
Penting juga, sesuaikan porsi makanan yang diberikan dengan ukuran kenyang si batita.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR