Nakita.id – Masyarakat Indonesia patut berbangga. Kenapa? Karena Indonesia tak kalah lagi dengan negara-negara lain dalam hal penemuan dan ilmu medis terbarukan.
PT Bio Farma, sebagai satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang bioteknologi tengah bersiap meluncurkan obat kanker payudara terbarukan tak berapa lam lagi.
Hal ini disampaikan oleh Bambang Heriyanto, Corporate Secretary PT Bio Farma, saat ditemui dalam acara Media Workshop bertema ‘Towards a Leading Lifescience Company’ di Cirebon, Rabu (7/1).
“Seperti yang kita ketahui kanker payudara adalah kanker penyakit degerenatif yang cukup banyak penderitanya di Indonesia.
Mudah mudahan dalam dua atau tiga tahun lagi, kami bisa me-launching produk (obat kanker payudara) tersebut sehingga pengabdian kami terhadap masyarakat Indonesia dapat terwujud,” kata Bambang.
BACA JUGA: Awas! Kebiasaan di Pagi Hari ini Tingkatkan Risiko Serangan Jantung
Setelah dikenal sebagai produsen vaksin dan antisera selama 127 tahun, kini Bio Farma tengah bergerak mengembangkan produk Lifescience berkualitas global.
Contohnya yaitu produk biosimilar atau produk obat yang dibuat dengan meniru obat paten atau originator yang telah memasuki tahap berakhir hak patennya.
Berbeda dengan obat patennya yang terbuat dari bahan kimia, obat biosimilar dibuat dari makhluk hidup yang memiliki kandungan serupa dengan bahan kimia.
“Sejak 2016, Bio Farma telah mengembangkan produk biosimilar. Salah satunya yaitu trastuzumab atau produk monoklonal antibodi, yang digunakan untuk pengobatan kanker payudara. Sebab di Eropa, hak paten obat kanker payudara atau trastuzumab ini akan berakhir di 2019,” jelasnya.
BACA JUGA: Waspada Moms! Warna Seprai Ini Ternyata Menjadi 'Kesukaan' Kutu Kasur
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR