Nakita.id - Sebelumnya sempat marak fenomena ghosting, yaitu tiba-tiba pergi meninggalkan pasangan tanpa kejelasan, kini marak fenomena gaslighting dalam hubungan.
Dikutip dari Kompas.com, gaslighting merupakan perilaku seseorang yang membuat pasangannya tertekan dan terus merasa bersalah.
Hubungan gaslighting sering disebut manipulatif serta tidak seimbang.
Baca Juga: Punya Masalah Rambut Rontok? Begini Cara Mudah Mengatasinya, Salah Satunya Lupakan Diet!
Sebab, pada hubungan gaslighting hanya satu pihak yang dianggap paling benar dan segalanya.
Bila pada hubungan yang sehat seharusnya mendapat timbal balik hal positif, seperti mencintai dan menyayangi, maka pada gaslighting hanya sepihak yang terus memberi tanpa mendapat feedback.
Menurut Primatia Yogi Wulandari selaku pakar psikologi Universitas Airlangga (Unair), perilaku gaslighting dapat membuat pasangan lama-kelamaan meragukan persepsinya sendiri.
“Pernyataan seperti, aku nggak bohong, kamu terlalu membayangkan yang aneh-aneh. Aku cuma bercanda. Masa gitu aja marah, biasanya muncul dari pelaku sehingga membuat korbannya kurang percaya diri. Pada titik tertentu, korban bahkan mempertanyakan kewarasannya,” jelas Primatia dilansir dari laman Unair.ac.id.
Seringkali hubungan gaslighting tidak disadari.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR