Nakita.id - Memasuki usia lanjut usia atau lansia, nutrisi harian tidak bisa terlewatkan.
Pasalnya melalui asupan nutrisi yang baik akan membantu lansia menjaga kebugaran tubuh agar tetap fit di usianya.
Kalau berbicara soal lansia, mungkin tidak jauh dari banyaknya aktivitas yang terbatas.
Alhasil lansia identik dengan kerentaan atau frailty karena punya riwayat jatuh, mengalami depresi, atau kerapuhan.
Selain itu, lansia juga kerap alami sarkopenia atau hilangnya massa serta fungsi otot rangka karena adanya penyakit komorbid seperti diabetes atau malnutrisi.
Seorang dokter spesialis penyakit dalam konsultan geriatri dr. Lazuardhi Dwipa, Sp.PD-KGer menegaskan bahwa 2 masalah tersebut tidak boleh dianggap wajar dan bisa dicegah serta diobati.
Pasalnya ketika kerentaan dan sarcopenia tidak diatasi dengan baik akan membuat lansia mudah jatuh, menngalami infeksi serta harus jalani perawatan inap, hingga alami disabilitas.
Dan untuk mencegahnya bisa dengan mengatur asupan makanan sehari-harinya karena berdasarkan data yang dipaparkan oleh dr. Lazuardhi ditunjukkan bahwa banyak lansia yang mengalami malnutrisi.
Pada penelitian di 2013 terbukti bahwa dari 287 pasien lansia, 68,2% di antaranya memiliki asupan energi di bawah yang seharusnya.
Dan dr. Lazuardi menjabarkan asupan makanan untuk lansia yang perlu dikonsumsi secara rutin demi mencegah 2 penyakit lansia.
Pertama-tama perlu diketahui terlebih dahulu kebutuhan kalori lansia dengan perhitungan 30 x berat badan.
Setelah itu, ketahui juga kebutuhan protein yaitu 1-2 gram/kgBB/hari.
Contohnya lansia memiliki berat badan 50kg, maka kebutuhan proteinnya 50-100 gram per hari dengan kebutuhan kalori 1500 kkal per hari.
Atau cara gampangnya, dr. Lazuardi mengacu pada panduan piring sehat milik Kementerian Kesehatan yaitu 1/4 piring berisi karbohidrat, 1/4 piring berisi protein, dan 1/2 piring berisi sayur serta buah.
Artinya untuk karbohidrat, lansia butuh kurang lebih 150 gr nasi yang setara 3 centong nasi, 3 kentang (total 300 gr), atau 1 1/2 gelas mie kering (75 gr)
Sementara untuk lauk hewani sekitar 75 gr ikan kembung, 2 potong ayam tanpa kulit (80 gr), 1 butir telur ayam ukuran 55gr, atau 2 potong daging sapi (70gr).
Sementara untuk lauk nabati bisa diberikan 100 gr tahu atau 50 gr yang setara 2 potong tempe.
Tapi pada kenyataannya terdapat berbagai permasalahan dalam pemenuhan gizi.
dr. Lazuardi menyebutkan ada beberapa penyakit yang membuat peneuhan gizi mengalami masalah seperti masalah nafsu makan, masalah pengunyahan makanan karena gigi tanggal atau kelemahan otot, serta masalah penelanan makanan karena mulut kering atau alami stroke.
Selain itu, masalah gampang kenyang pada pasien diabetes serta masalah lambung seperti mual atau nyeri ulu hati juga kerap menjadi penyebabnya.
Masalah penyakit komorbid seperti gagal jantung, paru, kanker, dan kepikunan juga bisa mengganggu pemenuhan gizi pada lansia.
Dengan begitu, dr. Lazuardi menyebutkan pentingnya lansia mendapatkan Oral Nutritional Supplement atau ONS untuk membantu pemenuhan gizi sehari-hari.
Dan ONS yang bisa diberikan kepada lansia yaitu Entrasol Platinum yang kini memiliki formula baru yaitu ekstrak buah zaitun dengan kandungan zat aktif hydroxytyrosol yang merupakan antiosidan kuat dalam menangkal radikal bebas.
Selain itu juga memiliki kandungan lemak baik seperti omega 3 dan omega 6.
dr. Lazuardi menyarankan untuk pemberian Entrasol ini bisa 3 gelas dalam sehari di tengah-tengah jeda makan.
1 gelas Entrasol Platinum kurang lebih mengandung 250 kalori sehingga bisa membantu pemenuhan asupan nutrisi sehari-hari lansia terlebih bagi yang memiliki masalah pemenuhan gizi.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR