3. Latihan untuk usia 6-9 bulan
Pada usia ini, leher bayi sudah lebih kuat menopang kepalanya.
Ia dapat mengangkat kepalanya hingga 90 derajat dengan baik dan dapat menengok ke kiri dan kanan.
Di usia ini, kendali leher dan kepalanya memengaruhi kemampuannya untuk duduk, berguling, dan merangkak.
Moms dapat melatihnya dengan cara membuat suara-suara lucu dari segala arah, agar bayi mencari sumber suara dengan menoleh ke segala arah.
Atau Moms bisa juga meletakkan mainan di lantai, lalu angkat mainan itu, dan kembalikkan lagi ke lantai.
BACA JUGA: Anak Raja Tambang Kalimantan Habiskan Ratusan Juta Rupiah Untuk Gaun Pengantin
Hal ini agar melatih Si Kecil menggerakkan kepala dan lehernya ke atas dan bawah.
4. Latihan untuk usia 9-12
Bayi pada umumnya sudah bisa duduk tegak dan berdiri, karena otot-otot penunjang gerakan kepalanya sudah kuat.
Si Kecil pun mampu menyangga tubuhnya saat duduk atau berdiri.
Kemampuan motorik kasarnya terlihat dengan ia yang mulai merangkak dan berjalan dengan berpegangan atau merambat.
Pada usia ini, kemampuannya melakukan gerakan ditentukan oleh adanya keseimbangan koordinasi antara otot leher, perut, tangan, lutut, dan kaki.
BACA JUGA Konsumsi Jahe Setiap Hari Selama Satu Bulan, Lihat yang Terjadi
Untuk latihan ini, Moms bisa berikan ia mainan dan letakkan di samping atau di belakangnya, ia akan mencari dan mengambil mainan itu.
Atau bisa juga dengan meletakkan mainan tersebut agak jauh dan minta Si Kecil untuk mengambilnya dengan cara merangkak atau merambat.
Nah, itulah Moms cara menstimulasi otot leher Si Kecil agar lebih kuat sesuai dengan umurnya saat ini. (*)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR