Nakita.id - Ketika bayi bisa mengangkat kepalanya sejajar dengan badan, itu pertanda otot lehernya sudah kuat.
Melihat perkembangan ini, tentu Moms sangat senang.
BACA JUGA: 5 Seleb Keren ini Menikahi Janda, No 4 Paling Romantis dan Haru
Moms juga bisa bantu Si Kecil untuk memperkuat otot lehernya dengan memberikan latihan-latihan yang dapat menstimulasi kekuatan otot leher bayi.
Namun, tak semua bayi mendapat bentuk latihan yang sama ya, Moms.
Dilansir dari Tabloid Nakita edisi No. 890/TH. XVIII/20-26 April 2016, berikut bentuk stimulasi otot leher menurut usia Si Kecil.
1. Latihan untuk usia 0-3 bulan
Pada usia ini, bayi mulai menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan dalam keadaan berbaring.
Usia 1 bulan umumnya bayi dapat mengangkat kepalanya dalam posisi tengkurap, dan pada usia 3 bulan kekuatan otot lehernya akan semakin membaik.
Moms bisa coba dengan meletakkan benda berwarna cerah yang menarik perhatiannya.
Fokuskan benda tersebut di hadapannya, lalu gerakkan benda itu secara perlahan ke kiri, lalu ke tengah, dan ke arah kanan.
BACA JUGA: Ternyata, Inilah Gejala Baru DBD, Tak Ada Lagi Bintik Merah di Kulit
Amati bagaimana respons kepalanya, jika ia tak mampu ikuti gerakan benda, boleh jadi ada gangguan pada penglihatannya.
Moms bisa konsultasikan ke dokter, karena kemungkinan gerakan matanya tidak teratur.
2. Latihan untuk usia 3-6 bulan
Di usia 3-6 bulan, Moms sudah dapat menggendongnya dengan posisi tegak, bisa dengan menghadap depan atau belakang.
Pada usia ini, kendali leher dan kepala bayi sudah semakin membaik.
Kala tengkurap, ia sudah mampu mengangkat leher dan kepalanya dengan lebih stabil.
BACA JUGA: Wajah Cantik Mulus Tanpa Bekas Jerawat, Coba 5 Bahan Alami Ini
Cobalah Moms untuk ikut tengkurap di hadapannya, lalu letakkan mainan yang ia suka atau bermain cilukba.
Stimulasi ini dapat melatih kekuatan otot leher dan membangun kedekatan dengan memerhatikan mimik dan ekspresi wajah orangtuanya.
3. Latihan untuk usia 6-9 bulan
Pada usia ini, leher bayi sudah lebih kuat menopang kepalanya.
Ia dapat mengangkat kepalanya hingga 90 derajat dengan baik dan dapat menengok ke kiri dan kanan.
Di usia ini, kendali leher dan kepalanya memengaruhi kemampuannya untuk duduk, berguling, dan merangkak.
Moms dapat melatihnya dengan cara membuat suara-suara lucu dari segala arah, agar bayi mencari sumber suara dengan menoleh ke segala arah.
Atau Moms bisa juga meletakkan mainan di lantai, lalu angkat mainan itu, dan kembalikkan lagi ke lantai.
BACA JUGA: Anak Raja Tambang Kalimantan Habiskan Ratusan Juta Rupiah Untuk Gaun Pengantin
Hal ini agar melatih Si Kecil menggerakkan kepala dan lehernya ke atas dan bawah.
4. Latihan untuk usia 9-12
Bayi pada umumnya sudah bisa duduk tegak dan berdiri, karena otot-otot penunjang gerakan kepalanya sudah kuat.
Si Kecil pun mampu menyangga tubuhnya saat duduk atau berdiri.
Kemampuan motorik kasarnya terlihat dengan ia yang mulai merangkak dan berjalan dengan berpegangan atau merambat.
Pada usia ini, kemampuannya melakukan gerakan ditentukan oleh adanya keseimbangan koordinasi antara otot leher, perut, tangan, lutut, dan kaki.
BACA JUGA Konsumsi Jahe Setiap Hari Selama Satu Bulan, Lihat yang Terjadi
Untuk latihan ini, Moms bisa berikan ia mainan dan letakkan di samping atau di belakangnya, ia akan mencari dan mengambil mainan itu.
Atau bisa juga dengan meletakkan mainan tersebut agak jauh dan minta Si Kecil untuk mengambilnya dengan cara merangkak atau merambat.
Nah, itulah Moms cara menstimulasi otot leher Si Kecil agar lebih kuat sesuai dengan umurnya saat ini. (*)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR