Efeknya, kulit yang disuntikkan filler akan mati.
"Jika filler menutupi pembuluh darah di hidung, maka kulit akan mati, di daerah yang harusnya diberi makan oleh pembuluh darah akan tidak sampai, sebab filler akan memblok," sambungnya.
Tak heran jika demikian kulit hidung akan kaku berubah bentuk.
Hidung memiliki lekukan alami yang disebut nasofrontal angle.
Jika cairan filler masuk, akan membuat lekukan ini menjadi hilang dan rata, kemudian cairan filler akan menyebar ke kanan dan kiri hidung.
Baca Juga: Jangan Asal Ikutan Tren, Perhatikan Hal Ini Sebelum Lakukan Prosedur Estetika!
Tak jarang, pasien mengeluh hidung mereka menyerupai singa.
"Kulit hidung yang bermasalah tadi akan mati dan yang melakukan tidak akan bisa menolong. Akan terjadi tarik-menarik, jaringannya juga istilahnya gompal," tuturnya.
dr. Sakura mengimbau, sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan estetika, pasien harus terlebih dahulu memiliki edukasi.
Berkonsultasi dengan dokter yang pakar di bidang tersebut juga diperlukan.
"Semua bukan dilarang, harusnya kita melihat untuk mendapat pengetahuan yang baik, bertanya pada siapa sebelum melakukannya. Pikir masak-masak jika wajah ada kecacatan, akan panjang urusannya," sambung dr. Irena Sakura Rini, SpBP-RE(K) yang dikutip dari grid.id.
Jika filler mengakibatkan wajah cacat, maka membutuhkan banyak tindakan operasi yang tentunya perlu biaya yang besar pula.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Instagram,Grid.ID |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR