Nakita.id - Memiliki tubuh yang ideal sepertinya menjadi impian semua orang ya, Moms.
Tubuh yang langsing dan berat badan ideal akan menunjang penampilan Moms menjadi lebih menarik.
Banyak cara dilakukan untuk mendapatkan bentuk tubuh dan berat badan yang ideal, Moms.
Cara makan yang Moms lakukan juga dapat berpengaruh pada tubuh.
Bagaimana tipe atau cara makan Moms? Apakah Moms orang yang suka makan dengan cepat atau lambat?
BACA JUGA: Jadi Istri Tentara, Para Seleb Moms Ini Tampil Memukau dengan Balutan Seragam
Cara makan Moms juga berpengaruh pada kenaikan berat badan lo, Moms.
Untuk Moms yang suka makan dengan cepat, sebaiknya Moms berhati-hati.
Melansir dari Kompas.com, sebuah penelitian terbaru menjelaskan bahwa mengunyah makanan terlalu cepat bisa menyebabkan peningkatan berat badan dan menimbulkan masalah dengan jantung.
Menurut penelitian yang dipresentasikan American Heart Association's Scientific Sessions 2017 ini menyebutkan bahwa orang yang makan lebih pelan cenderung tidak mengalami obesitas dan tidak mengembangkan sindrom metabolik.
Sindrom metabolik adalah kombinasi gangguan yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Gangguan seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan juga kadar kolesterol HDL yang rendah bisa Moms alami bila makan dengan cepat.
Semua penyakit tersebut cukup membahayakan, Moms.
Bagkan, saat semua penyakit itu didiagnosis bersamaan, kemungkinan mengembangkan masalah kardiovaskuler semakin meningkat, Moms.
"Makan lebih pelan bisa menjadi perubahan gaya hidup untuk mencegah sindrom metabolik," kata Takayuki Yamaji, ahli jantung dari Universitas Hiroshima sekaligus penulis utama penelitian ini dikutip dari Kompas.com.
"Ketika orang makan dengan cepat, mereka cenderung merasa tidak kenyang dan akan makan berlebihan. Makan cepat menyebabkan fluktuasi glukosa yang lebih besar dan dapat menyebabkan resistensi insulin," sambungnya.
Penelitiannya melibatkan 642 laki-laki dan 441 perempan dengan rata-rata usia 51 tahun dan tidak mengalami sindrom metabolik pada 2008.
Para peserta tersebut kemudian dibagi menjadi tiga kelompok menurut kecepatan makan mereka yaitu pelan, normal, dan cepat.
BACA JUGA: Tak Mau Bibir Menghitam? Coba Atasi Dengan Bahan Alami Ini Moms
Mereka mengamati cara makan peserta tersebut selama lima tahun dan menemukan hasil yang mencengangkan.
Hasilnya, sebanyak 11,6 persen orang yang makan cepat mengalami pengembangan sindrom metabolik.
Sedangkan peningkatan pengembangan sindrom metabolik pada orang dengan cara makan normal adalah 6,5 perseb.
Terakhir, orang dengan cara makan lambat hanya mengembangkan 2,3 persen sindrom metabolik.
Selain itu, kecepatan makan yang lebih cepat juga dikaitkan dengan bertambahnya berat badan, kadar glukosa darah yang tinggi, dan lingkar pinggang yang bertambah, Moms.
Hal itu sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan makan cepat dapat menyebabkan obesitas.
Hal tersebut disebabkan karena perut tidak punya waktu memberi tahu tubuh bahwa isinya sudah penuh.
Sehingga, kita akan makan lebih banyak dari yang dibutuhkan, Moms.
BACA JUGA: Ternyata Cokelat Bisa Bikin Bibir Pink dan Lembut Alami, Begini Caranya
Jeremy Pearson, direktur asosiasi medis di British Heart Foundation yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menyebutkan, tren masa kini yang menuntut makan dengan cepatlah yang tidak ideal untuk kesehatan jantung.
"Jika ada, ini adalah pengingat bahwa banyak dari kita memiliki gaya hidup yang padat, termasuk makan dengan cepat saat makan siang, atau dalam perjalanan pulang-pergi terburu-buru," kata Pearson.
"Saat melakukan ini, penting bagi orang meluangkan waktu untuk memilih makanan seimbang yang sehat, bukan hanya memilih makanan siap saja atau dibawa pulang," pungkasnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR