1. Pengembangan keterampilan sosial
Ketika terlibat dalam permainan pura-pura, anak-anak sering berbicara dan berperilaku seperti orang lain.
Dengan mengadopsi sikap dan bahasa tubuh orang lain, mereka melatih keterampilan observasi mereka.
Menurut penelitian, anak-anak yang terlibat dalam permainan peran harus bereaksi sendiri ketika memainkan karakter.
Ini bisa membantu balita lebih memahami dan melatih keterampilan sosial mereka, terutama saat bermain peran dengan teman atau orang tua.
2. Meningkatkan kemampuan bahasa
Saat bermain permainan imajinatif, anak bisa menjadi apa pun yang diinginkannya.
Saat itu, anak akan mencoba memerankan apa yang ada dalam imajinasinya, entah menjadi seorang dokter, pahlawan atau seorang guru.
Sehingga permainan tersebut membantu mereka untuk mengambagkan bahasa dan diksi yang dimiliki.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | momjunction.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR