Nakita.id - Menjelang tahun baru Imlek, biasanya ada satu tanaman yang paling diincar oleh warga keturunan Tionghoa.
Yaitu tanaman/pohon jeruk, yang biasanya dipajang di rumah-rumah atau vihara dan ditempel angpao
Walau sebenarnya tak hanya saat Imlek, jeruk sering digunakan oleh orang China untuk acara-acara besar, seperti upacara perkawinan.
BACA JUGA: Moms Zaman Now, Intip Tips Menyusui Pakai Baju Tanpa Kancing ala Titi Kamal
Ternyata minat yang tinggi terhadap buah jeruk bukan tanpa sebab, Moms!
Dilansir dari Tribunnews.com, hal ini dikarenakan dalam bahasa Mandarin, kata 'jeruk' dalam bahasa mandarin adalah júzi (桔子), mirip dengan bunyi kata keberuntungan, yakni “ji”.
Maka tak heran, bila 'jeruk' seringkali digunakan untuk Imlek ataupun upacara perkawinan.
BACA JUGA: Luar Biasa! Seminggu Cuci Wajah Pakai Air Beras, Lihat Hasilnya Moms
“Sedangkan bila dilihat dari sudut warna, jeruk melambangkan warna cerah yang dianggap untuk kehidupan yang akan cerah. Dan juga, jeruk terdiri dari bagian-bagian yang semua bagian tersebut akan menyatu membentuk satu kesatuan yang bundar,” jelas Hermina Sutami, Dosen Sastra China, Universitas Indonesia, Sabtu (6/1/2016).
Menjelang Imlek, disejumlah tempat akan mudah ditemukan pedagang pohon jeruk Imlek (kim kiat).
BACA JUGA: 4 Tipe Handphone Harga Rp 700 Ribuan dengan Kualitas Kamera Bagus
Harga yang dijual pun beragam, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Hesty, seorang wanita asal Sumedang yang menyediakan pohon jeruk Imlek ini kerap memasok tanamannya ke toko-toko kecil lain untuk dijual kepada pembeli.
Terkait pohon jeruk Imlek itu sendiri, ia pun menjelaskan, "jenis pohonnya kan ada dua. Yang buahnya orange namanya Chu sa, rasanya asam manis. Tapi untuk buah yang berwarna kuning dengan jenis Kum quat, jangan pernah dicoba. Rasanya sangat asam dan tidak bisa dimakan," ujar Hesty.
Ukuran pohon jeruk tersebut bermacam-macam, mulai dari S, M, L, jumbo, superjumbo, dan super-super. Dihargai mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per pohonnya.
BACA JUGA: Hidup Mewah dan Jadi Sosialita, Ini Sumber Kekayaan Angel Lelga
"Kalau pembelinya kan masyarakat kepercayaan, ya. Biasanya dalam tradisi mereka, membelinya satu pasang, bukan satuan," kata Hesty.
Jenis tanaman hias ini tidak bisa ditanam di Indonesia, karena jika dipaksakan maka buah yang dihasilkan tidak akan berwarna oranye atau kuning.
BACA JUGA: Jangan Menggunakan Alarm yang Ada di Smartphone, Ini Penjelasannya
Selain jeruk, orang Tionghoa juga menggunakan pisang, delima, dan srikaya. Intinya, buah yang banyak bijinya dan bundar bentuknya.
“Bagi orang China, bundar atau bulat itu melambangkan kesempurnaan. Ingat, rumah makan mereka sebagian bermeja bundar, kue bulan berbentuk bulat,” tambah Hermina.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR