Nakita.id - Menggali minat dan bakat sangatlah penting selama tumbuh kembang Si Kecil.
Selama menggali minat dan bakat, ada beberapa hal yang orangtua harus ketahui terlebih dahulu.
Hal ini berguna agar proses menggali minat dan bakat bisa lebih optimal.
Bahkan bisa membuat minat dan bakat anak menjadi peluang karier Si Kecil di masa depannya.
Dalam wawancara eksklusif bersama seorang konselor dan psikolog, Nakita.id rangkum 8 poin penting dalam menggali minat dan bakat anak yang orangtua harus tahu.
1. Ketahui perbedaan minat dan bakat
Sebelum menggali minat dan bakat, orangtua harus tahu terlebih dahulu apa sih perbedaan antara minat dan bakat.
Seorang konselor di @awalmula.sub Yuan Yovita Setiawan S.Psi menjelaskan ada perbedaan dasar antara minat dan bakat.
Minat merupakan hal yang disukai oleh anak, sementara bakat merupakan hal yang dengan mudah dipelajari oleh anak dibandingkan anak-anak lainnya.
2. Beri stimulasi sejak bayi
Menggali minat dan bakat bisa diberikan sedini mungkin bahkan sejak bayi dengan memberikan banyak stimulasi.
Yuan menyarankan Moms memberikan berbagai jenis mainan, dan tugas orangtua yaitu mengobservasi apa saja yang anak sukai.
Misalnya anak suka bermain balok, berikan berbagai jenis balok untuk melihat kemampuan anak.
3. Berikan Les
Memberikan les untuk anak menjadi salah satu bentuk fasilitas yang orangtua berikan dalam menggali minat dan bakat.
Tetapi dalam memberikan les kepada anak, Yuan mengingatkan orangtua untuk tidak melupakan kesejahteraan anak.
Kesejahteraan anak di sini artinya kebutuhan anak untuk tidur, makan, bermain harus diperhatikan.
"Bermain itu sangat penting. Jangan sampai karena ikut les kemudian anak jadi tidak bisa bermain baik itu bermain sendiri, dengan tetangga, atau mungkin juga dengan saudara," jelas Yuan.
4. Ikut sertakan anak tes minat bakat
Ketika anak sudah duduk di bangku kelas 3 SMP, ikut sertakan anak dalam tes minat bakat.
Seorang psikolog sekaligus founder Klinik Psikologi Ruang Tumbuh Irma Gustiana A, S.Psi., M.Psi., Psikolog menjelaskan bahwa di kelas 3 SMP merupakan waktu anak untuk memikirkan masa depannya.
"Jadi kalau secara psikologis sih sangat baik mengikut sertakan anak-anak di tes minat bakat terutama di kelas 9 ke atas agar lebih firm untuk memproyeksikan masa depannya," jelas Irma.
5. Pola pengasuhan yang disarankan
Dalam menggali minat dan bakat, tipe pengasuhan juga menentukan kesuksesannya.
Yuan menyarankan untuk orangtua menerapkan pola asuh otoritatif yang memiliki keseimbangan antara kasih sayang dan kendali.
Sementara pola asuh otoriter yang cenderung memaksa anak serta pola asuh mengabaikan harus dihindari kalau ingin minat dan bakat anak tergali optimal.
6. Jadikan minat dan bakat anak sebagai prestasi
Untuk menjadikan minat dan bakat anak sebagai prestasi baik di bidangnya, Irma menyarankan orangtua untuk memfasilitasi minat dan bakat anak baik berupa les maupun fasilitas pendukung di rumah.
Ikut sertakan juga anak dalam perlombaan tetapi jangan tuntut anak untuk selalu juara.
"Di kegiatan ini memang bukan hasil akhir menjadi juara tapi bagaimana anak belajar berani untuk bisa mengarahkan potensinya dan itu diukur dengan teman-teman sebayanya," jelas Irma.
Dari perlombangan tersebut, anak juga jadi bisa belajar evaluasi apa yang kurang agar lebih baik di pertandingan selanjutnya.
7. Dorong minat dan bakat anak di sekolah
Kalau Moms ingin mendorong minat dan bakat anak di dunia pendidikan, perlu untuk memikirkan jangka pendek dan jangka panjangnya.
Mengingat sekolah bukanlah untuk 1-2 tahun ke depan saja tetapi banyak jenjang seperti TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan kuliah.
Irma juga menyarankan untuk orangtua memberikan fasilitas belajar di rumah yang baik seperti penerangan yang baik serta suasana belajar yang kondusif.
Dan lagi-lagi jangan terpaut dengan hasil akhir tetapi hargai setiap proses anak.
"Jadi kalau hasil akhir sebenarnya bonus. Target itu adalah tujuan tetapi bukan yang paling penting tapi bagaimana anak bisa belajar mendorong dirinya untuk bisa pelan-pelan mencapai target belajar tadi," jelas Irma.
8. Larangan orangtua selama menggali minat dan bakat anak
Orangtua harus tahu nih bahwa ada larangan yang perlu dipahami agar minat dan bakat anak bisa muncul.
Janganlah memaksakan apa yang orangtua inginkan kepada anak, karena belum tentu hal itu pula yang diinginkan oleh Si Kecil.
Irma juga tidak menyarankan orangtua yang terlalu menuntut tempat les Si Kecil akan perkembangan minat dan bakatnya, sementara Moms dan Dads tidak menyediakan fasilitas pendukung di rumah.
Irma juga tidak menyarankan untuk orangtua terlalu mengkritik setiap jerih payah anak, karena justru membuat anak tidak termotivasi.
Dan terakhir, Irma tidak menyarankan orangtua membanding-bandingkan anak dengan anak orang lain.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR