Lama kelamaan anak berpikiran tak perlu punya inisiatif, toh nanti ada mama atau orang tua yang mengatur segalanya.
Bisa jadi kelak anak beranggapan, wah aku tidak mampu melakukan hal itu.
Sehingga rasa percaya dirinya kurang dan dalam pergaulan sudah cukup puas dengan mengikuti keinginan orang lain atau temannya.
Dengan demikian, potensi anak tidak berkembang secara optimal.
BERIKAN KESEMPATAN
Orang tua hendaknya memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih. Walau tidak pada semua hal yang berhubungan dengan kehidupan anak.
Proses menentukan pilihan ini sebaiknya sudah diajarkan kepada anak sejak masa balita. Mulailah dari hal-hal yang sederhana. Misalnya, menentukan menu sarapan, memilih warna baju yang akan dipakai. Kemudian, penuhi pilihannya. Sehingga anak benar-benar merasa dihargai.
Sebaiknya lakukan itu secara berkesinambungan, tak hanya pada usia balita saja.
BACA JUGA: Seorang Perempuan Rela Masuk Mesin Sinar-X Demi Melindungi Dompetnya
Lanjutkan saat anak berusia 6 sampai 9 tahun. Ini adalah masa yang penting, karena merupakan proses pemantapan.
Terus ajarkan kepada anak untuk memilih dan mengambil keputusan sendiri. Sehingga rasa percaya diri anak dapat tumbuh dengan baik.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR