Nakita.id - Pernyataan perempuan karakter yang materialistik bukan tanpa sebab, ternyata dibuktikan pula dari beberapa penelitian.
Sebuah survei menyimpulkan rata-rata produk perempuan yang beredar di pasaran, dibanderol dengan harga yang lebih mahal ketimbang produk untuk laki-laki.
BACA JUGA: Menggunakan Albothyl Risikonya Kanker Mulut. Policresulen Obat Hewan
The Department of Consumer Affairs memeriksa 800 produk yang tersedia untuk pria dan wanita di pasaran dan situs belanja.
Mereka menemukan harga produk perempuan, rata-rata lebih mahal 7 % dibandingkan produk laki-laki.
“Diskriminasi jender tidak akan bisa diterima, apalagi kenyataan penghasilan perempuan lebih rendah dari pria, meski mereka berada di level yang sama. Penemuan survei ini sangat menyakitkan untuk konsumen wanita,” terang Bill de Blasio, Walikota New York, AS, Dikutip dari Nydailynews.com.
Kemudian, de Blasio berjanji akan meminta peritel untuk menyeimbangkan harga produk perempuan sehingga sama dengan barang kebutuhan laki-laki.
Perbedaan harga yang signifkan, umumnya terjadi pada produk kebutuhan sehari-hari.
BACA JUGA: Pakai Masker Kunyit di Area Mata 10 Menit, Lihat Hasilnya Mengejutkan!
Sejumlah produk perempuan seperti sampo, sabun, deodoran, dan sebagainya, ditawarkan dengan harga 13 persen lebih tinggi daripada produk laki-laki.
Kondisi serupa juga terjadi pada produk untuk anak perempuan dan anak lelaki.
Ternyata, harga busana anak perempuan delapan persen lebih mahal dibandingkan busana anak lelaki.
Peneliti pun menyimpulkan perempuan harus membayar harga yang mahal dengan penghasilan yang lebih kecil dari pria.
Sementara itu, pria yang rata-rata memiliki pendapatan lebih tinggi, membayarkan uang yang lebih sedikit untuk kebutuhan dasar mereka.
Nah apakah Moms menyadari jika berbelanja kebutuhan Moms harganya selalu lebih mahal ketimbang dengan berbagai kebutuhan Dads?
BACA JUGA: High Heels Simpel Nagita Slavina yang Curi Perhatian Ini Seharga Motor
Mungkin hal ini dikarenakan perempuan lebih menyukai belanja dibandingkan laki-laki.
Ada sebuah stereotip yang kadung melekat pada perempuan, yaitu hadirnya perasaan lebih baik pada saat mereka berbelanja.
Itu bukanlah omong kosong Moms, meski banyak orang berpendapat pandangan itu dibangun oleh korporasi untuk membidik segmen produk mereka, yaitu peremuan hobi belanja.
Terbukti, sepeti dikutip dari Bustle (3/4/2015), salah satu penelitian pada 2013 di Inggris membuktikan stereotip tersebut.
BACA JUGA: Kontroversi Albothyl. Keputusan BPOM, Ijin Edar Albothyl Dibekukan!
Sekitar 2.000 orang mengikuti survey belanja tersebut dan membuktikan laki-laki sudah merasa bosan berbelanja setelah 26 menit.
Adapun perempuan berada dalam mood terbaik saat berbelanja hingga durasi dua jam.
Nah Moms, karena ketertarikan perempuan untuk berbelanja inilah yang membuat produsen memberi harga yang berbeda antara produk pria dan laki-laki.
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR