Nakita.id - Pasti akan sangat menyedihkan jika seorang perempuan mengalami kehilangan janinnya, bahkan saat sang bayi masih dalam kandungan.
Saat bayi meninggal dalam kandungan pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih, itu disebut kelahiran mati (stillbirth).
Karena jika janin meninggal di bawah usia kandungan 20 minggu, maka hal dikenal dengan istilah keguguran.
BACA JUGA: Deretan Artis Indonesia Ini Punya Nama yang Sulit Diucapkan, Bisa Baca Dengan Benar?
Sekitar 1 dari 160 kehamilan berakhir dengan stillbirth di Amerika Serikat.
Sebagian besar kelahiran, janin lahir mati sebelum persalinan dimulai, namun sejumlah kecil terjadi selama persalinan berlangsung.
Saat mengalami stillbirth ini, Moms harus segera mengeluarkan janin yang ada dalam kandungannya tanpa ditunda-tunda lagi.
Moms juga harus mempersiapkan dirinya untuk sebuah prosedur melahirkan baik secara pervaginam, maupundengan prosedur operasi sesar.
BACA JUGA: Ternyata Cream Muka Yang Banyak Dijual Di Online Shop Ini Ilegal
Selain itu, saat usia kandungan masih dalam trimester kedua, bisa dilakukan prosedur kuretase untuk mengeluarkan janin.
Siapa pun bisa memiliki risiko untuk mengalami stillbirth, tapi beberapa perempuan lebih berisiko daripada yang lain.
Naasnya Moms, perempuan dengan ciri-ciri berikut ini akan memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami stillbirth.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | baby center |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR