2. Menstabilkan gula darah
Menurut sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, orang yang makan dua potong roti putih dan kemudian berjalan-jalan dapat menurunkan kadar gula darah.
Di antara 14 wanita sehat, berjalan kaki selama 15 menit yang dimulai segera setelah makan menghasilkan pengurangan 1,5 mmol/L konsentrasi glukosa darah pada akhir periode aktif dibandingkan dengan yang tidak banyak bergerak.
Sementara itu, sebuah studi tahun 2016 yang melibatkan penderita diabetes tipe-2 menemukan, berjalan selama 10 menit setelah makan membantu menurunkan kadar gula darah lebih banyak.
Lalu, sebuah studi kecil tahun 2011 yang diterbitkan dalam International Journal of General Medicine menunjukkan, berjalan kaki setelah makan lebih efektif dalam menurunkan berat badan daripada menunggu satu jam setelah makan.
3. Mengurangi keparahan IBS
Sebuah studi yang diterbitkan tahun lalu di jurnal PLOS One menemukan, penderita Irritable Bowel Syndrome (IBS) mengalami pengurangan gejala setelah rutin berjalan kaki setelah makan.
Para peneliti menyimpulkan, apabila penderita IBS meningkatkan jumlah langkah harian menjadi 9.500 langkah dari 4.000 langkah, maka mereka dapat mengurangi keparahan gejala hingga 50 persen.
Baca Juga: Manfaat Berjalan Kaki yang Sayang Kalau Dilewatkan, Efek Positif Ini Ternyata Akan Dirasakan Tubuh
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR