Nakita.id - Di tengah pandemi virus corona yang masih melanda, air rebusan jahe menjadi salah satu obat herbal untuk menangkalnya.
Ya, sejak tahun lalu, jahe mendadak naik daun karena dipercaya bisa meningkatkan kekebalan tubuh untuk menangkal virus corona masuk.
Alhasil, banyak Moms yang berbondong-bondong membeli jahe untuk persediaan di rumah.
Sifat jahe yang menghangatkan tubuh bikin satu Indonesia suka minum air rebusan jahe.
Selain itu, air rebusan jahe memang sudah terkenal sejak dulu sebagai obat herbal yang kaya manfaat.
Namun sayangnya, satu Indonesia seakan kena tipu. Sebab, air rebusan jahe ternyata sangat bahaya jika dikonsumsi dengan orang kondisi seperti ini:
Orang dengan gangguan darah
Minum air rebusan jahe mencegah pembekuan darah, ini berarti meningkatkan sirkulasi dan aliran darah.
Hal ini meningkatkan risiko pendarahan, terutama pada orang dengan kelainan darah atau mereka yang sedang menjalani pengobatan yang memperlambat pembekuan darah.
Orang dengan batu empedu
Minum air rebusan jahe merangsang produksi empedu sehingga tidak dianjurkan untuk orang yang menderita batu empedu.
Orang dengan Ulkus atau IB
Jahe segar telah dikaitkan dengan penyumbatan usus, sehingga orang yang menderita ulkus, penyakit radang usus atau usus yang tersumbat sangat disarankan untuk menghindarinya.
Orang yang akan melakukan operasi
Sebuah studi tahun 2007 menemukan bahwa minum air rebusan jahe sebelum operasi juga meningkatkan risiko pendarahan internal.
Para ahli kesehatan menyarankan untuk menghindari air rebusan jahe dua minggu sebelum operasi.
Ibu hamil
Sejumlah penelitian menghubungkan jahe untuk menurunkan penyerapan zat besi dan vitamin yang larut dalam lemak pada ibu hamil.
Jahe juga dapat menyebabkan kontraksi uterus.
Baca Juga: Tak Perlu Obat, Coba Buat Air Rebusan Jahe untuk Kurangi Kram saat Menstruasi dan Lihat Perubahannya
Jika Moms sedang hamil, konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum menggunakan jahe.
Selain itu, hindari minum teh jahe terutama di trimester terakhir karena ada peningkatan risiko pendarahan.
Orang-orang yang mengonsumsi obat tertentu
Jahe berinteraksi dengan obat-obatan tertentu termasuk antikoagulan, barbiturat, beta-blocker, obat insulin atau terapi anti-platelet.
Layanan medis dari National Institutes on Health mengungkapkan bahwa jahe juga mengganggu efek dari beberapa obat lain termasuk antasida karena merangsang produksi asam di lambung.
Orang yang memakai obat untuk jantung, antihistamin, perawatan kanker dan obat penurun berat badan juga harus menghindari rempah ini.
Orang dengan diabetes dan hipertensi
Jahe mungkin menurunkan gula darah dan tekanan darah, sehingga orang yang mengonsumsi obat untuk diabetes atau hipertensi harus berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum mengonsumsi jahe dalam bentuk apa pun.
Jahe menekan nafsu makan
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam "Metabolism: Clinical and Experimental" tahun 2012, jahe mengurangi nafsu makan dengan memberikan rasa kenyang.
Para peneliti menjelaskan bahwa jahe memengaruhi kadar serotonin dalam darah, maka terjadilah efek pengekangan pada nafsu makan.Ini berarti minum air rebusan jahe harus dihindari oleh orang yang mencoba menambah berat badan.
Jahe berinteraksi dengan beberapa herbal
Kecuali untuk obat-obatan, jahe juga mengganggu herbal yang merangsang aliran darah dan memperlambat pembekuan darah.
Ini termasuk cengkeh, bawang putih, gingko biloba.
Minum air rebusan jahe dengan rempah-rempah tersebut menempatkan Moms pada risiko perdarahan yang lebih tinggi.
Shopee Bersama Tasya Kamila dan Bittersweet by Najla Ceritakan Dampak Positif Inovasi dalam Berdayakan Ekosistem
Source | : | Healthline,Healthy Food Team |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR