Nakita.id - Timun merupakan salah satu sayuran yang menjadi favorit banyak orang.
Sayuran yang satu ini sering kali dijadikan sebagai lalapan untuk pelengkap suatu makanan.
Banyak orang yang menganggap bahwa adanya timun bisa meningkatkan selera makan.
Selain dijadikan sebagai lalapan timun juga dipercayai mengandung banyak manfaat bagi kesehatan.
Bagaimana tidak? Timun bisa membantu Moms menurunkan kadar gula darah.
Kemudian meredahkan sakit kepala dan tekanan darah.
Selain itu timun juga dipercayai bisa melawan penyakit mematikan sekalipun seperti kanker.
Tak heran bukan? Jika timun sangat disukai oleh sebagian besar orang.
Namun Moms kin wajib tahu! Mengonsunsi timun terlalu sering atau berlebihan juga bisa datangkan hal bahaya loh.
Melansir dari Tribunnews.com, biji timun sendiri mengandung sumber cucurbitin atau bahan yang dikenal memiliki sifat diuretik bawaan.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Benarkah Konsumsi Timun dapat Menghambat Darah Menstruasi?
Meskipun sifat diuretiknya ringan, asupan yang berlebihan terbukti dapat memberikan efek negatif.
Ketika tertelan dalam jumlah besar, bahan diuretik ini menghasilkan eliminasi cairan yang berlebihan dari tubuh.
Kehilangan cairan berlebihan dapat menghambat keseimbangan elektrolit.
Dalam kondisi ekstrem, ini bisa membuat kita benar-benar dehidrasi.
Selain itu mengonsumsi timun secara berlebihan juga bisa menganggu kesehatan jantung Moms.
Karena timun sendiri mengandung banyak sekali air di dalamnya ada sekitar 90 persen.
Konsumsi timun dalam jumlah banyak bisa menyebabkan asupan air berlebih.
Baca Juga: Miliki Banyak Manfaat untuk Tubuh, Ini Beberapa Manfaat Timun yang Bisa Dimanfaatkan untuk Kesehatan
Kondisi tersebut jika dibiarkan begitu saja tentunya akan menganggu kesehatan jantung.
Namun bukan berarti Moms atau Dads tidak boleh mengonsumsi timun.
Boleh saja tetap dikonsumsi asalkan tidak berlebihan Moms.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR