Beatriz menjelaskan, beberapa wanita yang terlibat dalam uji coba vaksin Covid-19 mengalami kehamilan tak lama setelah vaksinasi.
Menurut Beatriz, wanita yang sedang hamil atau merencanakan kehamilan sebaiknya segera mendapatkan vaksin.
"Karena jika mereka terkena Covid-19, risiko kesehatannya lebih tinggi jika dalam kondisi hamil," ujar Beatriz.
2. Mitos: Vaksin Covid-19 sebabkan keguguran
Selain disebut menyebabkan kemandulan, mitos lain mengatakan bahwa vaksin Covid-19 dapat menyebabkan keguguran.
Beatriz menegaskan, banyak wanita yang mendapatkan vaksin saat hamil dan mereka bisa melahirkan bayi yang sehat.
"Ini termasuk wwanita yang menjalani uji klinis (yang hamil setelah vaksinasi) dan wanita yang divaksin saat hamil," ucapnya.
3. Mitos: Vaksin pada ibu menyusui sebabkan bayi meninggal
Beatriz mengatakan bahwa tidak ada penelitian yang mendukung klaim bahwa vaksin Covid-19 pada ibu menyusui sebabkan bayi meninggal.
"Tidak ada alasan untuk percaya bahwa vaksin dapat membahayakan ibu atau bayi," tegas Beatriz.
Bahkan, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa vaksinasi pada ibu menyusui dapat melindungi bayi karena membagian antibodi melalui ASI.
4. Mitos: Orang yang terkena Covid-19 tak perlu divaksin
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR