Nakita.id.- Sedikit-dikit ngoceh, apa-apa dikomentari. Duh, kenapa Si Kecil sangat cerewet ya?
Moms, sebenarnya tak perlu khawatir dengan anak yang cerewet. Aktif bicara merupakan salah satu ciri perkembangan anak usia prasekolah.
Ini menunjukan proses bicara anak prasekolah yang sudah semakin lancar.
Kosakata anak sudah lebih banyak, ditambah kemampuan kognitif dan imajinasinya semakin berkembang.
BACA JUGA: Sering Kram Saat Tidur? Coba Trik Mudah Ini untuk Mengatasinya
Di usia prasekolah, Si Kecil juga memiliki rasa ingin tahu yang besar, sehingga ia banyak bertanya.
Itulah mengapa di usia prasekolah (3-6 tahun) disebut pula the questioning age.
Hal ini lebih "menguntungkan" sebabnya sebuah studi oleh University of Miami di Amerika Serikat menunjukkan bahwa anak pemalu ternyata memiliki masalah akademis yang lebih besar daripada anak yang cerewet.
Studi yang dipublikasikan oleh Journal of School Psychology juga menemukan bahwa perilaku pemalu bisa berdampak pada keterampilan akademis yang rendah.
Sebaliknya, anak yang cerewet cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam bersosialisasi dan memiliki kemampuan akademis yang lebih baik.
Di sisi lain, anak senang bicara dan bercerita agar mendapatkan perhatian lingkungan.
Anak belajar dari pengalamannya bahwa dengan banyak bicara atau bercerita, orang menganggapnya menarik atau lucu.
BACA JUGA: Ditanya Mengenai Tips Anak Cepat Besar, Begini Jawaban Sandra Dewi
Hal positif lainnya yang orangtua rasakan jika memiliki anak cerewet adalah dapat mengenal anaknya dengan baik.
Seperti apa yang dirasakan dan dialaminya, siapa saja temannya, sehingga orangtua mudah mengantisipasi pengaruh negatif terhadap anak.
Menanggapi ocehannya yang luar biasa ini, Moms jangan sampai memarahi atau menyuruhnya diam.
Dimarahi, disuruh diam, atau diabaikan akan membuat semangat bicaranya turun. Atau malah Si Kecil malah jadi tertutup pada orangtua.
Baiknya Moms ajarkan Si Kecil mengendalikan keinginan bicaranya di saat-saat tertentu.
Selain itu beberapa tip dibawah ini perlu Moms perhatikan untuk mengendalikan Si Kecil yang cerewet.
BACA JUGA: Letakkan Irisan Lemon di Samping Tempat Tidur dan Rasakan Manfaatnya!
- Bila anak tak putus-putus bertanya/bercerita, Moms bisa mengatakan, “Wah cerita adek banyak ya, tapi karena Mama harus mengerjakan yang lain, ceritanya kita lanjutkan nanti ya."
Jangan lupa untuk menepati janji yang telah diucapkan, ya Moms.
- Ajarkan anak, ketika berbicara tidak boleh mendominasi, melainkan harus memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.
Katakan, “Adek dari tadi sudah bicara, sekarang gantian Adek yang mendengarkan Mama cerita ya,”
- Ajarkan sopan santun dalam berbicara. Jelaskan padanya, kalua berbicara dengan orang yang lebih tua, dia harus menggunakan sapaan kakak, om, tante dan sebagainya.
- Ajarkan Si Kecil untuk tidak memotong pembicaraan orang lain, misalnya seperti, “Adek, Mama belum selesai bicara. Tunggu sampai Mama selesai bicara ya.”
- Ajarkan kendalikan diri untuk bicara. Si Kecil perlu diberi tahu dalam keadaan seperti apa ia boleh berbicara atau tidak.
Seperti saat di tempat ibadah, jika ia ingin berbicara/bertanya, suaranya harus dipelankan.
Demikian Moms cara menghadapi Si Kecil yang cerewet. Intinya, Si Kecil yang banyak bicara menunjukkan tumbuh-kembangnya baik. (*)
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR