Beberapa penyebab paling umum dari hipoksia adalah kondisi jantung dan paru-paru, termasuk juga penyakit jantung, sleep apnea, asma, bronkitis, emfisema, pneumonia, penyakit paru obstruktif kronik (alias COPD), dan COVID-19.
Melansir dari Insider, oksigen darah rendah alias hipoksia biasanya menunjukkan gejala seperti:
- Sesak napas
- Sakit kepala
- Pusing
- Kebingungan
- Gelisah
Dalam kasus yang parah, jika otak mendapatkan lebih sedikit oksigen, sel-sel dapat mulai mati dalam waktu lima menit.
Kondisi ini berpotensi menyebabkan kerusakan otak atau kematian.
Nah, untuk mengetahui kadar oksigen yang ada dalam tubuh, Moms bisa menggunakan oksimeter di rumah.
Oksimeter ini merupakan perangkat kecil yang dengan lembut menjepit ujung jari Moms.
Baca Juga: Selain Menyerang Paru-paru, Penelitian Baru Ungkap Virus Corona Bisa Serang Otak, Ini Kata Ahli
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Insider |
Penulis | : | Lolita Sianipar |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR