Nakita.id - Siapa sangka, ada bahaya minum air kelapa muda untuk orang dengan kondisi tertentu, Moms.
Bahaya minum air kelapa bisa membuat sebagian orang tidak nyaman.
Kita tahu, Air kelapa muda baik untuk kesehatan bagi sebagian orang.
Disebut, air kelapa mengandung elektrolit, klorida, kalium, magnesium, gula, natrium dan protein.
Air kelapa juga menjadi sumber serat, mangan, kalsium, riboflavin dan vitamin C.
Pantas saja air kelapa memiliki banyak khasiat.
Meski demikian, ada beberapa kondisi yang sebaiknya membatasi atau menghindari konsumsi air kelapa, Moms, melnsir dari WebMD.
1. Masalah ginjal
Saat kandungan kalium dalam tubuh seseorang tinggi, maka ginjal akan mengeluarkannya melalui urine.
Jika seseorang memiliki gangguan ginjal otomatis fungsinya untuk membuang kalium juga akan terganggu.
Sedangkan air kelapa mengandung tinggi kalium. Sehingga jika ginjal sedang mengalami gangguan maka kelebihan kalium tidak bisa diekskresikan dengan baik.
Jika Moms memiliki masalah ginjal, sebaiknya konsultasikan kepada ahli medis terkait konsumsi air kelapa.
2. Tekanan darah rendah
Air kelapa disebut bisa menurunkan tekanan darah. Sehingga jika Moms memiliki masalah tekanan darah rendah sebaiknya batasi minum air kelapa ya.
Atau Moms bisa konsultasikan pada dokter terkait takaran yang tepat minum air kelapa bagi penderita tekanan darah rendah.
3. Cystic fibrosis (penyakit genetika yang menyebabkan lendir dalam tubuh mengental)
Cystic fibrosis dapat menurunkan kadar garam dalam tubuh.
Beberapa orang dengan cystic fibrosis perlu mengambil cairan atau pil untuk meningkatkan kadar garam, terutama natrium.
Air kelapa bukanlah cairan yang baik untuk meningkatkan kadar garam pada penderita fibrosis kistik.
Air kelapa mungkin mengandung terlalu sedikit natrium dan terlalu banyak kalium.
Jangan minum air kelapa sebagai cara untuk meningkatkan kadar garam jika memiliki gangguan cystic fibrosis.
4. Saat dan setelah operasi
Air kelapa dapat mengganggu kontrol tekanan darah selama dan setelah operasi.
Sebaiknya jangan minum air kelapa setidaknya dua minggu sebelum operasi yang dijadwalkan.
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR