Nakita.id - Minggu ini sempat viral curhatan seorang perempuan bernama Susi Juliana Simajuntak di akun Facebooknya.
Melalui akun facebooknya @Dek Yuli S ia berbagi kisah yang menduga suaminya memiliki hubungan dengan adik kandungnya.
Hubungan suaminya Luncen Ricardo Aritonang dan adik iparnya Erlinda Aritonang diketahuinya setelah 7 bulan menikah.
BACA JUGA: Lihat Anaknya Tertangkap Akibat Narkoba, Begini Reaksi Elvy Sukaesih
Perempuan yang biasa disapa Yuli itu pun mengetahuinya ketika secara tiba-tiba datang ke rumah adik iparnya.
Dari hubungannya tersebut ia menduga seorang anak laki-laki dari adik iparnya merupakan hasil hubungan asmara dengan suaminya.
Karena kisahnya yang tak biasa tersebut membuat postingannya viral di media sosial terutama Facebook.
Warganet pun banyak menduga bahwa suami dari Yuli telah melakukan pernikahan sedarah.
Yuli pun disudutkan telah mencemarkan nama baik marga Aritonang dan suku Batak karena ceritanya.
Maka terjadi pertemuan antara keluarga besar Yuli dengan Punguan Toga Aritonang Sumatera Utara Jumat lalu (16/2/2018).
Dari pertemuan tersebut, Yuli membuat sebuah video klarifikasi yang diunggah oleh akun Facebook @Rion Aritonang.
Dalam video singkat tu Yuli menjelaskan bahwa tidak ada maksud mencemarkan atau menyudutkan suku Batak dan marga Aritonang.
BACA JUGA: Mulai Dari Teh Hingga Kunyit, Ini Cara Mudah Menghilangkan Lemak Perut
Sekaligus menjelaskan ia tidak menyebutkan ada perkawinan sedarah dalam postingannya yang viral.
Sehingga ia meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi pada semua suku Batak Sumut khususnya marga Aritonang.
"saya sudah melakukan klarifikasi dengan pihak Punguan Toga Aritonang sekota Medan, Sumut, saya ingin menegaskan bahwa saya tidak pernah berniat memojokkan suku Batak secara umum dan tidak pernah mengatakan tentang perkawinan sedarah.
Saya hanya memosting pada akun saya curahan hati saya dengan judul sekedar berbagi.
Tidak pernah saya menuliskan kata perkawinan sedarah, saya menganggap mereka menikah berdasar KK yang didapat dari kantor suami saya."
Kedua, saya tidak pernah memojokkan marga Aritonang pada kejadian postingan di akun saya, tujuan saya menuliskan itu karena marga suami.
Jadi saya memfokuskan pada oknumnya, orangnya."
Namun postingan video klarifikasi ini justru memancing komentar warganet yang meragukan perkataan klarifikasi Yuli telah disetir.
"Video settingan. Disetir omongannya. Kmgkn si boru Juntak di bawah tekanan.
Sepertinya di Cuplikan FB si boru Aritonang tertulis jelas bhw dia menikahi itonya dan melahirkan anak yg cacat (secara medis biasanya hasil dr hubungan incest adalah anak yg cacat)." tulis akun Betty Siahaan Nababan.
Mereka mengira Yuli telah diintimidasi yang seharusnya keluarga dari suaminya yang membuat klarifikasi.
"Kasihan ya...Pelaku yg membuat malu aritonang kan siaritonang! Knp si simanjuntak yg seakan akan diintimidasi." komentar akun Evi Julyani.
"Klarifikasilah keluarga Aritonang nya... jangan sepihak.. cover both side.." tulis akun Tonggo Simangunsong.
Sementara pada akun Facebook Yuli sendiri ia kembali menegaskan bahwa video tersebut sebagai jawaban tudingan dari pihak Toga Aritonang.
Masalahnya dengan keluarga suami masih belum ada penyelesaiaan dan klarifikasi.
Ia juga tidak memungkiri tulisan curahan hatinya yang diposting 13 Febuari 2018 lalu di Facebooknya.
BACA JUGA: Berubah Drastis, Benarkah Keinginan Kurus Bikin Dhawiya Terjerat Narkoba?
Jika benar terjadi pernikahan sedarah, mungkin belum banyak Moms yang tahu tentang dampak dan risikonya.
Dikutip dari laman LivesSience, dari seluruh penduduk dunia, kemungkinan sekitar 20-50% melakukan pernikahan antarkerabat dengan pasangan hidup berasal dari leluhur yang sama atau singkat disebut pernikahan sedarah.
Pernikahan sedarah yang dimaksud disini adalah antar sepupu, satu marga atau yang garis keluarganya dekat, bahkan ada yang sedarah kandung atau incest.
“Salah satu bahaya yang bisa timbul dari pernikahan sedarah adalah sulit untuk mencegah terjadinya penyakit yang terkait dengan gen buruk orangtua pada anak-anaknya kelak,” ujar Debra Lieberman dari University of Hawaii.
Lieberman menuturkan pernikahan dengan saudara kandung atau saudara yang sangat dekat bisa meningkatkan secara drastis kemungkinan mendapatkan dua salinan gen yang merugikan, dibandingkan jika menikah dengan orang yang berasal dari luar keluarga.
Hal ini disebabkan masing-masing orang membawa salinan gen yang buruk dan tidak ada gen normal yang dapat menggantikannya, sehingga pasti ada beberapa masalah yang nantinya bisa menyebabkan anak memiliki waktu hidup pendek.
BACA JUGA: Cuka dan Baking Soda, Trik Mudah Atasi Noda Kuning pada Kerah dan Ketiak Baju
Profesor Alan Bittles, direktur dari pusat genetik manusia di Perth, Australia telah mengumpulkan data mengenai kematian anak yang dilahirkan dari pernikahan antara sepupu dari seluruh dunia.
Diketahui bahwa adanya peningkatan risiko tambahan kematian sekitar 1,2% dibandingkan pernikahan bukan saudara dekat.
Sementara itu untuk cacat lahir terdapat peningkatan risiko sekitar 2% pada populasi umum dan 4% pada pernikahan yang orangtuanya memiliki kekerabatan dekat.
Kondisi genetik yang lebih umum terjadi pada pernikahan kerabat adalah gangguan resesif langka yang bisa menyebabkan berbagai macam masalah, seperti kebutaan, ketulian, penyakit kulit dan kondisi neurodegeneratif. (*)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Facebook,livescience.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR